close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
KLHK menyerahkan Penghargaan Kalpataru kepada belasan penerima saat peringatan Hari Lingkungan Hidup 2023, Jakarta, pada 5 Juni 2023. Dokumentasi KLHK
icon caption
KLHK menyerahkan Penghargaan Kalpataru kepada belasan penerima saat peringatan Hari Lingkungan Hidup 2023, Jakarta, pada 5 Juni 2023. Dokumentasi KLHK
Nasional
Rabu, 07 Juni 2023 13:01

Hari Lingkungan Hidup, KLHK serahkan Penghargaan Kalpataru

Penghargaan diberikan kepada 10 penerima penghargan dan 1 penerima penghargaan khusus dalam beberapa kategori.
swipe

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan anugerah Kalpataru 2023 kepada 10 penerima penghargan dan 1 penerima penghargaan khusus dalam beberapa kategori. Penyerahannya dilakukan bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia (World Environment Day), 5 Juni 2023.

Penghargaan Kalpataru 2023 Kategori Perintis diserahkan kepada Muhammad Ikhwan Am (Sulawesi Selatan), Misman (Kalimantan Timur), Asep Hidayat Mustopa (Jawa Barat), dan Dani Arwanton (DKI Jakarta). Kemudian, Kategori Penyelamat diberikan kepada Perkumpulan Pengelola Hutan Adat Dayak Abay Sembuak (Kalimantan Utara), Yayasan Ulin (Kalimantan Timur), dan LPHK Damaran Baru (Aceh).

Lalu, Kategori Pengabdi kepada Arsyad (NTT); Kategori Pembina dianugerahkan kepada Petronela Merauje (Papua) dan Nugroho Widiasmadi (Jawa Tengah); dan penghargaan khusus bidang pengembangan jejaring ekowisata diberikan kepada H. Awam (Jawa Barat).

Menteri LHK, Siti Nurbaya, menyampaikan, keberadaan Penghargaan Kalpataru sangat penting. Sebab, pendekatan penanganan, perlindungan, dan pengelolaan lingkungan harus dilakukan sesuai konstitusi dan prosedur sebagai refleksi kaitan antara demokrasi dan lingkungan, yakni demokrasi dan rasa untuk menjaga lingkungan, di mana ada kaitan filosofis, pelembagaan yang mendorong praktik atau rintisan membangun nilai-nilai yang menghargai lingkungan, serta menerapkan secara mendasar prinsip kelestarian lingkungan dalam berbagai kebijakan. 

“Aktualisasinya dalam bentuk dan orientasi partisipasi yang lebih dan semakin luas atau wider participation, adopsi kebijakan-kebijakan yang berorientasi hijau, serta jelasnya kaitan antara partisipasi dan hasil atau keluaran yang makin kental dimensi kelestariannya atau greener outcome,” tuturnya.

Selain penyerahan Penghargaan Kalpataru, KLHK juga menyelenggarakan Festival Pesona (Perhutanan Sosial Nasional) di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, pada 5-7 Juni 2023 dalam rangka peringatan HLH. Festival ini dibuka untuk umum dan ada beragam kegiatan, seperti temu inovasi perhutanan sosial, pameran produk hutan sosial dan coaching clinic, seminar/talkshow dan podcast, pentas seni budaya, dan aneka lomba.

Siti berharap beragam kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan, apresiasi, dan membuka kesempatan semua pihak untuk berkolaborasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan. Apalagi, Penghargaan Kalpataru tidak hanya memberi penghargaan secara simbolis, tetapi berdampak luas, di antaranya memotivasi dan mendorong kesadaran, kepedulian, kepeloporan, dan peran aktif masyarakat dalam perlindungan, dan pengelolaan, serta pelestarian fungsi lingkungan hidup dan kehutanan.

Politikus Partai NasDem juga berharap rangkaian kegiatan Festival Pesona 2023 dapat merefleksikan keberhasilan program hutan sosial dan sebagai apresiasi atas peran pelaku hutan sosial yang berhasil melakukan inovasi, kreativitas, atau mendampingi dan menggerakan komunitas dalam mengelola dan melestarikan hutan yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, kegiatan ini diharapkan menjadi platform untuk bertukar pikiran dan menerapkan langkah-langkah praktis, termasuk apabila mungkin menjadi arena penjual temu pembeli untuk membangun kolaborasi masyarakat, pemerintah, pelaku hutan sosial, swasta, dan akademisi dalam mengembangkan usaha hutan sosial.

“Festival Pesona ini juga menjadi bagian penting dalam kerja-kerja kita dalam perhutanan sosial, yang secara prinsip bahwa perhutanan sosial dibangun untuk keberpihakan pada masyarakat atau small holders, memperhatikan dan menerapkan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan, serta membangun produktivitas dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat,” paparnya.

Kesempatan tersebut pun menjadi penanda dimulainya kegiatan inovasi perusahaan proper hijau dan emas, yang bakal ditindaklanjuti dengan penandatanganan kesepahaman/pernyataan kesanggupan antara enam perwakilan perusahaan proper dengan Dirjen PSKL dan Ditjen PPKL. Keenam perusahaan itu adalah PT. Astra Internasional Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Semen Padang, PT Paiton Energy, PT PLN Indonesia Power, dan PT Pertamina Gas Negara.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan