Dokter Spesialis Anak pada RSUD Koja Jakarta Utara, Susanto Isman mengatakan, kemungkinan jumlah kasus hepatitis akut misterius di Indonesia telah mencapai 40 orang. Namun, sejauh ini terdapat 19 kasus yang telah diumumkan.
Diketahui, 14 kasus terutama di DKI Jakarta ada dugaan ke arah hepatitis akut mesterius. Hepatitis misterius ini memang secara umum belum dapat diketahui penyebabnya, jadi belum dapat diketahui apakah dapat menular atau tidak.
“Karena ini temuan aksusnya banyak, maka kita harus terus selidik apa penybabnya,” kata Susanto saat diskusi secara online, Rabu (25/5).
Di luar negeri sendiri, hasil penelitian-penelitian terakhir ditemukan pada kasus hepatitis misterius ini, ada beberapa gen yang dicurigai menjadi penyebabnya, seperti virus adenovirus dan SARS COV-2.
Di lain sisi, menurut Susanto, hepatitis akut misterius harus lebih diwaspadai kepada anak karena jalur penularanya. Adenovirus yang diduga sebagai penyebab sendiri merupakan virus penyakit saluran pencernaan nafas atau infeksi saluran cerna pada anak-anak. Penularan ini biasa diakibatkan dari makanan yang tekontaminasi oleh virus tersebut lalu dimakan orang lain.
“Nah kalau kita tahu jalur penularannya tersebut, mungkin kita bisa melakukan pencegahan dengan cara sering mencuci tangan, memastikan makanan yang kita makan itu bersih dan mateng dan juga janan memakai alat makan bersamaan dengan orang lain juga jangan berkontak dekat dengan orang yang sakit,” katanya.
Dijelaskan juga, dari data-data penelitian yang pernah dilaporkan, bahkan di Indonesia hepatitis misterius ini cukup berbahaya. Laporan WHO menyebut, dari 170 kasus, kurang lebih ada 10% atau 17 kasus yang harus mengalami tranplantasi hati karena terjadi gagal hati dan dikatakan juga terdapat satu pasien yang meninggal.
“Untuk di Indonesia sendiri yang kita ketahui ada 14 kasus yang ditemukan, ada 4 kasus yang meninggal. Jadi kita cukup harus waspda, tapi jangan panik dan jangan takut karena semuanya belum jelas yang penting kita semua waspada,” katanya.
Hepatitis akut misterius ini biasanya begejala awal, seperti mual, muntah, nyeri perut, diare, demam.
“Bila muncul gejala hepatitis akut misterius ini pada anak, sebaik bawa ke fasilitas kesehatan terdekat bisa ke klinik, bisa ke rumah sakit, bisa ke puskesmas terdekat untuk diperiksa oleh tenaga medis,” ujarnya.