Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat (NTB) meninjau ternak sapi Kelompok Tani Ternak (KTT) Rayan Baru, di Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Kamis (30/6). Peninjauan tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penanganan ternak sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Lombok Barat.
Setibanya di lokasi, Wapres melakukan dialog dengan anggota KTT Reyan Baru yang berjumlah 107 orang. Menurut Ketua KTT Sudirman, total sapi yang berada di lokasi peninjauan tersebut adalah 327 ekor yang terdiri dari berbagai jenis, yaitu Bali, Simental, Limosin, dan Brangus. Ia juga mengatakan seluruh sapi terjangkit PMK dan sudah sembuh semua.
Sebagai rasa syukur, Sudirman mengusulkan jika wapres ingin berkurban pada Hari Raya Iduladha nanti, agar dilakukan di lokasi peninjauan ini.
“Kurban sekitar dua atau tiga ekor, untuk selametan ini Pak Wapres, virus (PMK) ini kan sudah pergi,” tuturnya.
Wapres pun menyetujui hal tersebut dan meminta Gubernur NTB Zulkieflimansyah untuk menindaklanjutinya.
Permintaan lain yang diungkapkan Sudirman adalah agar dibangun tembok keliling sehingga sapi-sapi yang ada di lokasi tersebut tidak tertabrak kendaraan yang melintas.
“Supaya lebih aman soalnya sering kejadian ditabrak orang yang pakai sepeda motor yang datang dari Utara,” ungkapnya.
Usai melakukan dialog dengan para anggota KTT Rayan Baru, wapres memberikan keterangan pers kepada awak media yang hadir di lokasi tersebut.
“Dari penjelasan yang saya dapat sapi di sini (berjumlah) 327 sapi. Ternyata ini kemarin kena semua 100% kena PMK dan setelah itu ada usaha dari para peternak, para pengurus dibantu Kementerian Pertanian untuk upaya mengobati penyakit PMK itu selama 14 hari, ternyata sekarang 100% sembuh semua. Alhamdulillah berkat usaha dan kegigihan para peternak,” ungkap wapres, seperti dilansir dari wapres.go.id.
Wapres pun mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja sama menangani PMK pada ternak sapi di Kabupaten Lombok Barat.
“Terima kasih kepada para petugas kesehatan hewan yang juga gigih sampai 100 persen sehat semua. Nanti dari Ditjen Pertanian akan dibantu (pengobatan intensif) enam bulan kemudian,” ucapnya.
Lebih jauh wapres menjelaskan, pemerintah mengambil langkah pertama vaksinasi di berbagai daerah untuk mencegah terjangkitnya penyakit PMK.
“Jadi sapi yang sehat divaksin supaya ada kekebalan dan yang kena (PMK) terus dilakukan pengobatan intensif,” terangnya.
Terkait penyembelihan hewan kurban pada Hari Raya Iduladha, wapres mengingatkan agar dalam pendistribusian sapi-sapi di berbagai daerah, tidak ada sapi yang masih terjangkit PMK.
“Dan juga yang perlu diperhatikan para petugas jangan sampai di musim kurban ini ada sapi yang berpenyakit kemudian dilakukan distribusi ke daerah lain. Ini ada aturan untuk hewan yg bisa dikurbankan,” tegas wapres.
“Kalau di daerah itu tidak ada sapi yang bisa dijadikan kurban bisa menggunakan hewan lain, kambing domba yang sehat,” imbuhnya.
Sebagai informasi, perkembangan PMK per 28 Juni 2022 nasional, sebanyak 221 kabuaten/kota di 19 provinsi telah terindikasi terdapat ternak yang terjangkit PMK, dengan ternak dalam kondisi sakit sebanyak 283.606 ekor, ternak sembuh sebanyak 91.555 ekor, dilakukan pemotongan bersyarat sebanyak 2.689 ekor, dan yang mati sebanyak 1.701 ekor.
Provinsi NTB merupakan wilayah yang terjangkit PMK nomor dua setelah Provinsi Jawa Timur. Di mana ternak yang terjangkit PMK sebanyak 115.478 ekor dan tingkat kesembuhan 21.096 ekor atau 18,2%. Namun, NTB memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi dimana ternak terjangkit PMK sebesar 45.738 ekor dan tingkat kesembuhan 24.284 ekor atau 53%. Untuk Kabupaten Lombok Barat sendiri, data per 28 Juni 2022 menyebutkan jumlah binatang ternak yang terkena PMK sebanyak 12.593 ekor, dan tingkat kesembuhan mencapai 6.441 ekor.
Terkait vaksin untuk mencegah PMK, telah tiba di Provinsi NTB sebanyak 2.400 dosis yang selanjutnya akan didistribusikan di kabupaten-kabupaten yang ternaknya paling banyak terkena PMK, yaitu kabupaten di Pulau Lombok.