Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bakal mengurangi jumlah hibah kepada beberapa organisasi induk cabang olahraga (cabor). Lantaran laporan pertanggungjawabannya (LPJ) mengecewakan.
"Ada juga berpotensi itu. Kami bisa lakukan pengurangan seperti yang kami lakukan kepada KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia). Artinya, kami akan bertindak tegas," kata Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, di kantornya, Jakarta, Kamis (23/1).
Dia mengungkapkan dirinya telah memeriksa sekitar 6-7 LPJ tahun 2019. Dilakukan secara acak. "Ternyata, hasilnya kurang menggembirakan," ucapnya.
Menurutnya, ada kejanggalan dalam penyusunan LPJ keuangan cabor yang diserahkan kepada Kemenpora. Baik secara administrasi maupun ketaksesuaian penggunaan anggaran.
Dirinya enggan memerinci LPJ cabor mana saja yang bermasalah. Hanya mencontohkan dengan ketaksesuaian penggunaan anggaran.
Dalam laporan tertulis, ungkap Gatot, anggaran dipakai untuk pelaksanaan uji coba (try out) ke daerah. Namun, dipakai untuk kegiatan lain tanpa sepengetahuan Kemenpora.
Ini, baginya, tak semestinya terjadi. Apalagi, Kemenpora mengklaim, rajin menyosialisasikan prosedur penyusunan dan urgensi LPJ.
"Kami rutin sosialisasi dengan para cabor. Cuma kadang yang hadir bukan orang keuangan PB (pengurus besar). Melainkan pelatih," tuturnya.
Kemenpora telah mempertemukan beberapa perwakilan induk cabor dengan Badan Pemeriksa Keungan (BPK) terkait masalah itu. Agenda berlangsung Minggu (19/1). (Ant)