close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pekerja Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta merevitalisasi trotoar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Antara Foto
icon caption
Pekerja Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta merevitalisasi trotoar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Antara Foto
Nasional
Selasa, 23 Juli 2019 10:57

Hindari PKL, Anies akan tempatkan petugas awasi trotoar di Jakarta

Lebar trotoar sekitar 4,5 meter sampai 6 meter memang didesain untuk pejalan kaki dan pengguna sepeda.
swipe

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan revitalisasi trotoar yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI di sejumlah kawasan di Jakarta untuk mendorong masyarakat lebih mengedepankan berjalan kaki dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Anies memastikan pembangunan trotoar di kawasan Cikini, Kemang dan Kasablanka sudah berdasarkan kebutuhan masyarakat Jakarta. Lebar trotoar sekitar 4,5 meter sampai 6 meter memang didesain untuk pejalan kaki dan pengguna sepeda.

Anies mengimbau kepada masyarakat agar trotoar tidak digunakan untuk berdagang ketika trotoar yang direvitalisasi nantinya akan lebih lebar. Para pedagang kaki lima diminta untuk tidak berjualan di seputar trotoar tersebut. 

"Ya nanti akan ditempatkan petugas, supaya tidak disalahgunakan. Di sana (trotoar) nantinya akan ada lebih banyak orang bisa menggunakan pedestrian atau trotoar untuk jalan kaki,” kata Anies di Jakarta, Senin (22/7).

Anies menyebut, pembangunan infrastrukur untuk transportasi pun telah memiliki urutan prioritas. Menurutnya, urutan pertama adalah trotoar untuk pejalan kaki tersebut.

“Alat transportasi yang kita semua miliki Insya Allah adalah kaki. Nah, itu jalan untuk kaki harus dibangun bukan cuma jalan untuk roda,” ucapnya.

Lebih lanjut, Anies membeberkan, urut-urutan pembangunan infrastruktur transportasi yang akan dilakukan Pemprov DKI. Pertama, infrastruktur untuk pejalan kaki. Kedua, sepeda dan kendaraan bebas emisi. Ketiga, kendaraan umum dan terakhir kendaraan pribadi.

Karena ada proyek pembangunan infrastruktur itulah, Anies meminta kepada masyarakat untuk bersabar menghadapi kemacetan di sekitar revitalisasi pembangunan trotoar tersebut. “Ya kan selama konstruksi jadi macet, itu namanya growing pain," kata Anies.

Sementara anggota Tim Percepatan Kegiatan Strategis Daerah dari Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hilman Gunung Mulia, mengatakan pelebaran trotoar di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta termasuk salah satu cara untuk mengurai kemacetan dengan cara menjaga konsistensi lajur.

"Salah persepsi kalau kita membangun trotoar dengan menyempitkan jalan. Karena prinsip kita adalah konsistensi jalur. Dari arah Tugu Tani ada dua jalur, sementara di Cikini ada tiga jalur. Jadi, akan kita buat jadi dua jalur," kata Hilman.

Menurut Hilman, revitalisasi trotoar yang mengambil salah satu lajur jalan bisa membantu mencegah kemacetan. Contohnya, kata Hilman, di Mayestik, Jakarta Selatan. Pelebaran trotoar di sana sukses mengurangi macet akibat penyempitan lajur. Kemudian juga di jalan dekat Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

"Dulu Mayestik itu macet luar biasa, setelah konsistensi jalur semuanya berjalan. Sejak 2016 kita prioritaskan konsistensi lajur untuk mencegah bottleneck kendaraan," ucap Hilman.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan