Pemerintah Kabupaten Pandeglang menganggarkan pembangunan hunian sementara untuk korban Tsunami Selat Sunda di Banten senilai Rp10 juta. Namun untuk membangun hunian sementara itu, Pemkab Pandeglang mengaku masih kekurangan biaya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Pandeglang, Ramadani, mengatakan Pemkab Pandeglang mencatat ada 1.071 hunian sementara yang dibutuhkan masyarakat korban Tsunami Selat Sunda di Banten. Artinya, butuh dana untuk membiayai pembangunan hunian sementara itu sebesar Rp13 miliar.
Saat ini, menurut data BPKD Pandeglang, dana bantuan yang terhimpun untuk pembangunan hunian sementara baru Rp1 miliar. Dana tersebut diketahui berasal dari Polda Banten. Selanjutnya ada bantuan dari Bank Nasional Indonesia (BNI) sebanyak 100 unit hunian di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten.
Dengan demikian, kata Ramadani, pemerintah daerah masih membutuhkan sebanyak Rp10 miliar untuk membangun hunian sementara.
“Baru ada bantuan untuk pembangunan hunian sementara dari Kapolda saja Rp1 miliar. Insyaallah kita akan bangunkan untuk 100 unit. Sementara 100 unit di Sumur akan ditanggung oleh BNI,” kata Ramadani di Pandeglang, Banten pada Senin (14/1).
Terkait kekurangan anggaran ini, Ramadani mengatakan, pihak Pemkab Pandeglang masih terus mencari dana. Adapun proses pembangunan hunian sementara, kata Ramadani, akan dikerjakan oleh Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Pandeglang.
“Pemprov belum (memberi bantuan), karena rencananya akan ada (bantuan) dari BNPB, tapi belum ada informasi lanjutan. Kita prioritaskan sesuai dengan amanat Pak Kapolda untuk membangun hunian sementara Rp 1 miliar,” kata Ramadani.
“Berarti akan kita serahkan ke Kepala DPKPP sebagai penanggung jawab pembangunan hunian sementara itu. Termasuk pengadaan peralatan kerja, kemungkinan semuanya akan memakan biaya Rp13 miliar.”
Untuk Pembangunan hunian sementara ini, Pemkab Pandeglang telah menyiapkan lahan di empat kecamatan yakni Kecamatan Sumur, Kecamatan Panimbang, Kecamatan Labuan dan Kecamatan Carita.
"Pembangunan harus secepatnya karena kasian masyarakat kalau harus di pengungsian atau menumpang di rumah saudara. Kita targetkan sekitar tiga bulan selesai," katanya.