Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengungkapkan bahwa jumlah kasus Covid-19 di pasar tradisional terus bertambah. Data terbaru per Sabtu (27/6), sudah mencapai 768 orang positif dan 32 orang meninggal.
"Bertambahnya kasus positif Covid-19 karena program rapid dan swab test oleh pemerintah terus dilakukan pada pedagang pasar sebagai upaya deteksi dini dan memutus mata rantai penyebaran virus tersebut di pasar," ungkap Ketua SIGAP Covid-19 DPP IKAPPI Dimas Hermadiyansyah dalam pernyataan tertulis yang diterima Alinea.id pada Minggu (28/6).
Meski data menunjukkan pertambahan kasus positif Covid-19, Dimas menegaskan bahwa pasar tetap aman untuk melakukan aktivitas jual beli asal semua orang di lingkungan pasar sadar dan disipilin menjalankan protokol kesehatan yang benar. Namun, kesadaran dan kedisiplinan tidak bisa tumbuh dengan sendirinya tanpa adanya keseriusan serta upaya maksimal dari pemda dan pengelola pasar.
Upaya maksimal bisa berjalan bila semua komponen dilibatkan baik itu paguyuban, asosiasi/organisasi pasar serta kelompok masyarakat lain agar saling mengawasi, mengingatkan, dan bergotong royong menciptakan kondisi pasar yang aman dan nyaman dengan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan.
Dimas berharap penerapan ganjil genap serta penutupan pasar bukan satu-satunya cara untuk menyelamatkan pasar karena itu justru membuat mata pencaharian pedagang terganggu.
"Lebih baik lakukan dulu keseriusan menerapkan protokol kesehatan di lingkungan pasar, silakan semua pihak lakukan inspeksi mendadak (Sidak) lihat dan nilai sendiri itu bagaimana kondisi protokol kesehatan di pasar. Dengan kondisi itu tentunya pemda dan pengelola pasar harus benar-benar menyelamatkan mata pencaharian pedagang pasar melalui upaya maksimal yang serius dan tepat, tidak hanya dengan ganjil genap serta penutupan pasar," imbuhnya.