Masyarakat memberikan penilaian terhadap janji-janji Presiden Joko Widodo setelah 3,5 tahun menjabat sejak memenangkan Pilpres 2014.
Lembaga Survei Indo Barometer merilis tingkat kepuasan publik atas janji politik Jokowi dalam program Nawacita. Sembilan agenda yang disebut Nawacita itu merupakan prioritas untuk mewujudkan visi dan misi Jokowi-Jusuf Kalla.
Direktur Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan mayoritas masyarakat Indonesia tidak pernah mendengar program Nawacita yang digagas oleh Jokowi-JK dalam pemerintahan Kabinet Kerja.
"Berkenaan dengan program Nawacita Joko Widodo hanya sekitar 37,6% yang pernah mendengar atau mengetahui program tersebut, sedangkan yang tidak pernah mendengar dan tidak mengetahui yaitu sebesar 58,2%," jelas Qodari di Century Park Hotel, Jakarta, Selasa (22/5).
Dari sembilan program Nawacita Jokowi, Indo Barometer memberikan urutan berdasarkan apresiasi tertinggi. Penilaian tertinggi oleh masyarakat adalah program Nawacita ke-3 terkait 'Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan pedesaaan' yang mendapatkan kepuasan 60,4%.
Disusul kemudian program Nawacita ke-1 terkait 'Mewujudkan perlindungan keamanan bagi warga negara melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya, pembangunan pertahanan, dan memperkuat negara maritim'. Program ini memperoleh tingkat kepuasan sebesar 53,8%.
Program Nawacita ke-5 berupa 'Upaya peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan berkenaan dengan program Indonesia pintar serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program Indonesia kerja dan Indonesia sejahtera' menjadi urutan berikutnya. Sebanyak 53,4% masyarakat mengaku puas dengan implementasi program ini.
Berikutnya, program Nawacita ke-4 yang berisi 'Upaya reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya'. Progam ini mendapatkan tingkat kepuasan publik sebesar 46,8%.
Selanjutnya, program Nawacita ke-8 yang berisi 'Upaya melakukan revoluasi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional'. Program ini memperoleh penghargaan dari masyarakat sebesar 46,5%.
Program Nawacita ke-9 isinya 'Upaya memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui pendidikan kebhinekaan dan ruang-ruang dialog antar warga'. Progam ini mendapatkan tingkat kepuasan publik sebesar 44%.
Kemudian, program Nawacita ke-6 berisi 'Upaya meningkatkan produktivitas rakyat dan meningkatkan daya saing di pasar internasional' mendapatkan apresiasi publik 43%. Lalu, pada Nawacita yang berisi 'Upaya mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik' mendapatkan apresiasi sebesar 41%.
Adapun, pada program 'Upaya membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya' hanya mendapatkan angka sebesar 34,4%.
Indo Barometer menyimpulkan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden mencapai 68,6%. Sebaliknya, publik yang kurang puas atau tidak puas sama sekali mencapai 29,4%.
Qodari menuturkan, setidaknya teradap lima alasan utama publik menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Di antaranya, pembangunan infrastruktur meningkat 29,7%, banyak pencapaian 18,1%, bantuan bagi rakyat kecil 13,8%, kinerjanya bagus 8,7%, dan kebijakannya tegas sebesar 5%.
Secara umum, tingkat kepuasan terhadap kinerja Menteri Jokowi-JK yaitu sebesar 58,6%, sedangkan masyarakat yang kurang puas atau tidak puas sama sekali sebesar 34,5%.
Indo Barometer merilis hasil survei "Evaluasi 3,5 tahun Joko Widodo - Jusuf kalla, Quo Vadis Nawa Cita ?". Survei dilakukan pada 15-22 April 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Indo Barometer mewawancara 1.200 responden, dengan margin of error 2,83% dan tingkat kepercayaan 95%.