Pemerintah Indonesia mengecam terhadap perusakan Alquran di Swedia dan Denmark, serta publikasi kembali kartun Nabi Muhammad SAW oleh tabloid Prancis, Charlie Hebdo. Tindakan tersebut, telah menghina umat Islam.
Dalam pengarahan kepada media pada Jumat (4/9), Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi menegaskan, Pemerintah Indonesia mengecam keras tindakan tersebut. "Indonesia mengecam keras semua tindakan ini," ujar Menlu Retno, dalam pengarahan media secara virtual.
Menlu Retno menyebut, tindakan-tindakan tersebut merupakan aksi yang tidak bertanggung jawab, provokatif, dan telah melukai ratusan juta umat muslim di seluruh dunia.
"Semua tindakan ini bertentangan dengan prinsip dan nilai demokrasi, serta berpotensi menyebabkan perpecahan antarumat beragama di tengah perlunya persatuan untuk menanggulangi pandemik Covid-19," lanjut dia.
Insiden perusakan Alquran terjadi dalam demonstrasi anti-Islam yang diselenggarakan oleh kelompok sayap kanan di Malmo, Swedia, pada pekan lalu. Hal serupa kemudian juga terjadi di Denmark dan Norwegia.
Sementara itu, Charlie Hebdo menerbitkan ulang karikatur Nabi Muhammad SAW bertepatan dengan berlangsungnya persidangan 14 orang yang dituduh terlibat dalam penembakan di kantor tabloid itu pada 7 Januari 2015.