close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
icon caption
Nasional
Kamis, 25 Januari 2018 11:11

Indonesia tawarkan investasi kereta api ke Sri Lanka

Indonesia ingin turut serta untuk menggarap proyek pembangunan infrastruktur di Sri Lanka yang saat ini dilakukan secara besar-besaran.
swipe

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya ke Sri Lanka, Kamis, sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengutarakan ketertarikan Indonesia untuk turut berpartisipasi di dalam pembangunan khususnya di bidang transportasi.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi yang turut serta mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan tersebut menjelaskan kunjungan Presiden ke Sri Lanka diharapkan mendorong adanya langkah konkret kerjasama dua negara.

"BUMN Indonesia sudah melakukan kontak dengan beberapa mitranya di sini dan menunjukkan ketertarikannya. Oleh karena itu, Presiden mendorong agar BUMN Indonesia juga diberikan peran berpartisipasi di dalam pembangunan infrastruktur di Sri Lanka," kata Retno.

Salah satu yang digarisbawahi yakni kerjasama di bidang pengadaan kereta api. Presiden menyampaikan beberapa usulan seperti kerjasama di bidang transportasi kereta api. Seperti diketahui, PT INKA telah melakukan beberapa kali pertemuan teknis dengan mitranya di Sri Lanka.

"Mudah-mudahan dengan kunjungan Presiden ini akan ada tindak lanjut yang konkret, yaitu ekspor dari gerbong, baik gerbong penumpang maupun gerbong barang dari PT INKA," terang Retno pada Rabu (24/1).

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sri Lanka merupakan kunjungan kenegaraan untuk pertama kali. Sekaligus peringatan 66 tahun hubungan diplomatik dua negara. Indonesia terakhir kali melakukan kunjungan ke Sri Lanka pada  39 tahun lalu.

Dalam kunjungan kenegaraan tersebut, Presiden Jokowi telah bertemu empat mata dengan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena berikut juga anggota kabinet dan Perdana Menteri di Presidential Secretariat.

Dengan terjalinnya kerjasama yang semakin banyak, diperlukan adanya wadah konsultasi yang sifatnya reguler. Kedua kepala negara juga sepakat akan dibentuk Joint Consultant Meeting secara reguler yang akan diketuai menteri luar negeri kedua negara. 

Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena mengharapkan agar jumlah siswa Lemhannas dari Sri Lanka dapat ditingkatkan serta peningkatan capacity building di bidang pendidikan dan pariwisata, yakni pemberdayaan guru dan pemandu wisata.

Setelah pertemuan, kedua pPesiden juga menyaksikan penandatanganan beberapa kerjasama yaitu penandatanganan MoU Kerjasama SAR untuk meningkatkan kemampuan aeronautical dan Maritime Search and Rescue (SAR). MoU Kerjasama Pendidikan Tinggi dan mendorong realisasi konkret kerjasama ini melalui Pengembangan kapasitas bagi pengajar dan mahasiswa.

Selain itu, MoU pembentukan jejaring kerjasama riset antar universitas dan pusat penelitian. Berikut juga penandatanganan MoU Kerjasama Pemberantasan Pengedaran Narkoba dan Psikotropika dengan fokus pada Penegakan hukum dan Pembangunan kapasitas.

Perjanjian bisnis juga dilakukan antara Indonesia dan Sri Lanka lewat MOU Kamar Dagang dan Industri kedua negara.

img
Mona Tobing
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan