close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petugas menyemprotkan disinfektan ke kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Foto Antara/Dhemas Reviyanto
icon caption
Petugas menyemprotkan disinfektan ke kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Foto Antara/Dhemas Reviyanto
Nasional
Selasa, 26 Oktober 2021 18:33

Indonesia terima 1 juta vaksin Sinovac dari China

Masih dibutuhkan upaya keras untuk mencapai target 208 juta orang yang tervaksinasi untuk menciptakan herd immunity.
swipe

Pemerintah Indonesia menerima 1 juta dosis vaksin Sinovac dari China pada hari ini (Selasa, 26/10). Itu merupakan kedatangan tahap ke-100 dan menjadikan total vaksin yang telah diamankan mencapai 293.058.530 dosis.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong, menyampaikan, kedatangan tersebut menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjamin ketersediaan vaksin bagi masyarakat.

"Indonesia saat ini adalah salah satu negara dengan capaian vaksinasi tertinggi di dunia berkat dukungan banyak pihak, termasuk bantuan vaksin dari sejumlah negara," ujarnya dalam keterangannya, beberapa saat lalu.

Meskipun sudah menerima vaksin, menurut Usman, masih dibutuhkan upaya keras dan peran masyarakat guna mencapai target 208 juta rakyat yang tervaksinasi. Dengan begitu, kekebalan komunal (herd immunity) dapat terbangun.

"Bersamaan dengan itu, disiplin protokol kesehatan perlu tetap dijaga dan ditingkatkan agar tingkat penularan Covid-19 tidak kembali melonjak. Jangan sampai terlena dengan adanya penurunan kasus belakangan ini dan dengan banyaknya penduduk yang sudah divaksinasi," tuturnya.

Hal serupa juga ditegaskan Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harmadi. Dia menyebut, masyarakat perlu mencermati penurunan tingkat kepatuhan di sejumlah daerah sesuai data pemantauan oleh Satgas Covid-19.

"Jangan sampai penurunan ini menjadi celah munculnya gelombang ketiga dan masuknya varian baru," katanya.

Selain itu, Sonny menyampaikan, pemerintah terus berupaya melakukan yang terbaik. Baginya, partisipasi masyarakat dalam mendukung program penanganan Covid-19 juga menjadi kunci utama keberhasilan pengendalian pandemi.

“Tidak ada intervensi tunggal yang dapat mengatasi Covid-19. Penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga Jarak, dan mencuci tangan dengan sabun); peningkatan kapasitas 3T (testing, tracing, dan treatment); dan percepatan vaksinasi masih menjadi kombinasi intervensi terbaik yang bisa dilakukan bersama,” paparnya.

Sejak 15 Oktober 2021, kasus harian Covid-19 konsisten di bawah 1.000 orang dan positivity rate di bawah 1%.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan