close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal yang dibangun di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Foto Antara/Dok. Humas PT PLN (Persero) Wilayah NTT)
icon caption
Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal yang dibangun di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Foto Antara/Dok. Humas PT PLN (Persero) Wilayah NTT)
Nasional
Sabtu, 27 Agustus 2022 16:40

Inggris bantu bangun PLTS Terpusat 95 kWp di NTT

PLTS ini merupakan komitmen Pemerintah Inggris dan Indonesia dalam menyediakan energi bersih yang rendah karbon dan ramah lingkungan.
swipe

Staf Ahli Lingkungan dan Perencanaan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid A.N bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, meresmikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat 95 Kilowatt peak (kWp) di Desa Mata Redi dan Desa Mata Woga, Kecamatan Katiku Kana, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan keterangan Wafid, pembangunan PLTS ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Inggris dan Indonesia dalam menyediakan energi bersih yang rendah karbon dan ramah lingkungan bagi masyarakat.

Dipilihnya Mata Redi dan Mata Woga sebagai kawasan Pembangunan PLTS Terpusat, karena menurut Wafid Sumba memiliki potensi 20.000 Megawatt (MW) yang dinilai sangat besar untuk menjadi Lumbung Energi Surya.

"Kita tidak bisa seterusnya bergantung kepada sumber energi fosil, melainkan harus cepat beralih ke sumber energi baru, rendah karbon dan ramah lingkungan dan kita sangat bersyukur, Pulau Sumba diberkati kekayaan sinar surya terbaik sepanjang tahun. Sumba memiliki potensi 20.000 MW, sangat besar untuk kita wujudkan menjadi Lumbung Energi Surya," lanjut Wafid.

Kerja sama pemerintah antarnegara ini juga untuk memenuhi Kesepakatan Paris agar menjaga kenaikan suhu tidak lebih dari 1.5 derajat celsius.

Pemerintah Inggris merasa bangga dengan program kerja sama MENTARI yang dapat membantu mencapai hal tersebut. Masyarakat di Desa Mata Redi dan Mata Woga juga dapat berbangga hati karena menjadi bagian dari perubahan global menuju energi bersih dengan semua manfaatnya.

"Pemerintah Inggris merasa bangga karena menjadi bagian dari perjalanan Indonesia menuju transisi energi baru terbarukan melalui program MENTARI. Saya senang melihat kemajuan di lapangan yang menunjukan kerja sama yang hebat antara Indonesia dan Inggris, bekerja bersama untuk mencapai target transisi energi Indonesia," ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins

Pemerintah Inggris, ke depan berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada Indonesia dalam mewujudkan transisi berkeadilan sejalan dengan semangat Presidensi G20 ETWG (Energy Transition Working Group).

"Saya berharap proyek ini dapat dicontoh di daerah lainnya di Indonesia dan dunia, seiring dengan langkah kita bersama untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat", ujar Owen.

Wakil Bupati Sumba Tengah Daniel Landa mengatakan, pembangunan PLTS di Desa Mata Redi dan Mata Woga ini merupakan proyek percontohan pertama program MENTARI yang didukung Pemerintah Indonesia dan Inggris dengan moto "Mata Redi Terang, Sumba Tengah Terang". Program berbiaya Rp240 miliar ini menerangi 243 rumah dan 12 fasilitas sosial.

"Sebanyak 243 rumah tangga, 50 usaha mikro dan kecil serta 12 fasilitas umum akan mendapatkan akses listrik yang bersih, dapat diandalkan dan terjangkau dengan selesainya pembangunan PLTS ini," jelas Daniel.

Sebagai informasi, besarnya potensi sumber daya matahari di Indonesia rupanya belum mampu membuat Indonesia mengalahkan capaian beberapa negara Asia Tenggara lainnya yang telah menggunakan PLTS seperti Thailand yang lebih dari 5 ribu megawatt atau Vietnam yang mencapai 18.000 megawatt.

Sedangkan di kesempatan lainnya menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, biaya pemasangan PLTS di Indonesia turun 80%. Hal ini lantaran PLTS buatan dalam negeri sudah memperbarui teknologinya sehingga makin efisien dan harga terjangkau.

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan