Apa penyebab kasus hepatitis akut di Indonesia masih belum diketahui sampai saat ini. Pemerintah baru bisa menduga ada sejumlah penyebab penyakit mematikan itu terjadi.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengungkapkan, ada enam dugaan penyebab kasus hepatitis akut. Berdasarkan data UK Health Security Agency, 19 Mei 2022, penyebabnya adalah adenovirus biasa, adenovirus varian baru, sindrom post-infeksi SARS-CoV-2, paparan obat, lingkungan atau toksin, patogen baru, kemudian varian baru SARS-CoV-2.
"Ini hipotesis-hipotesis atau kemungkinan-kemungkinan atau dugaan-dugaan sebagai penyebab hepatitis akut," kata Syahril pada konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (24/5).
Hipotesis tersebut, kata dia, terjadi di Inggris terutama di Amerika. Terkait kondisi di Indonesia, ia mengatakan, tinggal menunggu informasi terbaru hasil penelitian dugaan penyebab hepatitis akut.
"Ikuti saja karena ini baru hipotesis. Kita akan mengarah ke 6 hipotesis itu yang menjadi dugaan kuat oleh para ahli atau para ilmuwan," ucapnya.
Per 23 Mei 2022 pukul 16.00 WIB, kasus kumulatif dugaan hepatitis akut ada 35 kasus. Dari jumlah itu, 19 kasus di antaranya discarded dan ada 16 kasus probable dan pending classification.
Sebanyak 16 kasus ini tersebar di 10 provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.