Menkominfo Rudiantara memaparkan capaian-capaian kinerja selama periode 2014-2018 di bawah kabinet Jokowi-JK.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara mengatakan, selama masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Kementerian Kominfo telah berupaya untuk menggenjot pembangunan infrastruktur teknologi, informasi, dan komunikasi (ICT) guna memaksimalkan konektivitas arus informasi. Konektivitas arus informasi, menurut Menkominfo merupakan hal yang dapat meningkatkan daya saing.
Menurut Rudiantara, pada 2014 kondisi infrastuktur telekomunikasi di Asia masih berada di nomor empat. Sehingga, perlu diambil langkah percepatan demi meningkatkan infrastruktur ICT dalam negeri.
“ICT itu terdiri dari pipa dan konten, pipa tanpa konten tidak bermanfaat, demikian juga sebaliknya. Sedangkan, fokus pembangunan kami adalah bagaimana agar pembangunan tidak lagi Jawa-sentris tapi Indonesia-sentris,” jelas Rudiantara di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (23/10).
Menkominfo menjelaskan pembangunan akses informasi di kawasan perbatasan, sekitar 300 Base Transceiver Station (BTS) untuk akses internet di perbatasan. Pembangunan ICT tersebut, sambungnya, digelar seiring dengan pembangunan jalan yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pembangunan ini dilakukan di daerah-daerah yang termasuk dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019.
“Kelak semua akses jaringan internet cepat dapat diperoleh secara gratis, tapi memang kebanyakan untuk sekolah, kantor desa, dan Puskesmas,” tuturnya.
Pada 2019, Menkominfo menargetkan akses internet kecepatan tinggi untuk tersedia bagi seluruh kabupaten dan kotamadya. Menurut keterangannya, konstruksi infrastruktur di Morotai sudah 99% progresnya, sedangkan di Papua dan Papua Barat, target pembangunan infrastruktur untuk akses internet cepat di 41 kabupaten telah mencapai 73% penyelesaiannya.
Selain menggenjot pembangunan infrastruktur ICT, dalam konteks meningkatkan daya saing, Kemenkominfo telah mendorong Usaha Kecil Menegah (UKM) untuk bergeser dan membuka lapak online dengan target 8 juta UKM online pada 2019.
Kini, menurut Rudiantara, telah tercapai sebesar 82% dari target 2019 tersebut. Tak hanya UKM, Kemenkominfo juga memiliki target untuk memperluas konektivitas petani dan nelayan dengan mendorong mereka untuk berbisnis online.
“Target kita satu juta petani dan nelayan, sekarang sudah 62%. Melalui mekanisme ini, maka petani dan nelayan bisa menjual langsung ke end user,” jelas Rudiantara.