close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi. foto Pixabay
icon caption
ilustrasi. foto Pixabay
Nasional
Sabtu, 07 Mei 2022 10:40

Ini langkah Pemprov Jatim tangani wabah PMK

Khofifah mengakui, wilayah yang dia pimpin tengah mendapatkan cobaan dan ujian, yakni terjangkit wabah PMK.
swipe

Pemerintah Provinsi Jawa Timur bergerak cepat merespons penemuan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ribuan sapi di wilayah itu. Pemprov Jawa Timur telah menggelar rapat koordinasi dengan berbagai pihak.

Kabar itu disampaikan Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Lewat Instagram sang gubernur, Khofifah menjelaskan rapat koordinasi maraton digelar Jumat (6/5) kemarin.

Rapat dihadiri jajaran Pusat Veterinaria Farma (Pusvetma), bupati dari empat daerah, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah, para direktur, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, dan pakar lainnya.

Khofifah mengakui, wilayah yang dia pimpin tengah mendapatkan cobaan dan ujian, yakni terjangkit wabah PMK. Hasil laboratorium Pusvetma pada 5 Mei 2022 itu menemukan kasus PMK di Mojokerto, Sidoarjo, Lamongan, dan Gresik.

Adanya wabah PMK yang telah menyerang 1.247 ekor ternak sapi di empat kabupaten di Jawa Timur itu diketahui dari surat Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani, yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, 5 Mei 2022. Surat Indyah mendasarkan surat Kepala Pusat Veterinaria Farma No.: 05001/PK.310/F4.H/05/2022 tanggal 5 Mei 2022 tentang Jawaban Hasil Uji Sampel Suspect PMK. 

Indyah menjelaskan, kasus pertama kali dilaporkan di Gresik pada 28 April 2022. Saat itu dilaporkan, sebanyak 402 ekor sapi potong yang tersebar di 5 kecamatan dan 22 desa yang memiliki tanda klinis PMK.

Kasus ke dua dilaporkan pada 1 Mei 2022 di Lamongan. Kasus ini menimpa sebanyak 102 ekor sapi potong yang tersebar di 3 kecamatan dan 6 desa. Selanjutnya, tanda klinis serupa ditemukan di Sidoarjo pada 595 ekor sapi potong, sapi perah, dan kerbau yang tersebar di 11 kecamatan dan 14 desa.

Kasus ketiga dilaporkan pada 3 Mei 2022 di Mojokerto. Sebanyak 148 ekor sapi potong yang tersebar di 9 kecamatan dan 19 desa dilaporkan memiliki tanda klinis sesaui dengan penyakit PMK.

Khofifah menjelaskan, berbagai langkah cepat telah dilakukan. Aneka obat-obatan hewan telah dikirim Kementerian Pertanian. Obat-obatan telah sampai. Proses penanganan di lapangan sedang berjalan. 

"Posko dibuka di gedung kiri Grahadi untuk koordinasi agar lebih efektif vertikal-horisontal. Mohon do'a agar upaya lancar semua," tulis Khofifah.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan