close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Tampilan pistol dari paper projectile launching. Dok: Alinea.id/Immanuel Christian
icon caption
Tampilan pistol dari paper projectile launching. Dok: Alinea.id/Immanuel Christian
Nasional
Jumat, 14 Juli 2023 17:51

Ini penjelasan Polri soal Paper Projectile Launching

Dalam senpi ini, ada dua jenis amunisi menjadi komposisinya. Yakni powder lada dan gas air mata.
swipe

Polri melakukan pengadaan paper projectile launching dalam sebuah pistol atau senjata api laras pendek. Pengadaan ini dianggap sesuai dengan peran Polri dalam melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, pistol ini hanya untuk melumpuhkan dan tidak mematikan. Penggunaanya akan dilakukan untuk menangani unjuk rasa sehingga tidak ada lagi korban di masyarakat.

“Pistol ini berfungsi dalam rangka menunjang operasional anggota di lapangan untuk mengambil tindakan represif dalam menangani kejahatan dan aksi unjuk rasa yang anarkis,” kata Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (14/7).

Dalam senpi ini, ada dua jenis amunisi menjadi komposisinya. Yakni powder lada dan gas air mata. 

Pengadaannya pun telah direncanakan dari tahun 2022 melalui APBN sesuai DIPA dengan nilai anggaran Rp49,9 miliar. Rencananya akan membeli sebanyak 1.857 set dan kelengkapan lainnya. Kelengkapan lainnya adalah magazine cadangan, gas CO2, oiler, sarung pistol, dan magazine pouch.

Harga satuannya adalah Rp9,4 juta untuk setiap pucuk. Dengan kebutuhan 1.857 unit maka pengadaan yang dibutuhkan untuk semua pucuk mencapai Rp17,4 miliar. Sementara untuk kelengkapan lainnya, seperti paper projectile senilai Rp32,3 miliar. 

Proses pengadaan ini sudah dipastikan sesuai ketentuan yang ada. Pemenang proyeknya pun adalah PT Tri Manunggal Daya Cipta dengan nilai kontrak Rp49,8 miliar.

“Tidak ada kelebihan pembayaran atas kegiatan pengadaan tersebut. Seluruh pekerjaan telah selesai dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2022,” ujarnya.

Sebelumnya, Peneliti ICW Wana Alamsyah mengatakan, ICW dan Trend Asia kemudian melakukan perhitungan sederhana dan mendapati harga satu unit pepper projectile launcher Rp 266,6 juta. Ketika melakukan verifikasi, mereka mendapati PT Tri Manunggal Daya Cipta itu benar menyediakan barang pepper projectile launcher bernama Byrna Le Launcher-Pepper. 

“Yang mana kami asumsikan ketika PT Tri Manunggal Daya Cipta ini menang (tender) artinya dia akan menyediakan barang tersebut ke kepolisian,” ujar Wana dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube ICW, Minggu (9/7).

Selanjutnya, ICW dan Trend Asia mengecek website produsen pepper projectile launcher dengan harga 479.99 dollar Amerika Serikat. Pihak peneliti mengasumsikan bahwa pemenang kontrak menyediakan barang pada 24 Februari atau satu bulan setelah masa penandatanganan kontrak berakhir pada 24 Januari 2022. 

Mereka lantas mengonversi harga satuan pepper projectile launcher itu dengan kurs dollar 24 Februari menjadi Rp 6,9 juta per unit. 

“PT Tri Manunggal Daya Cipta itu menawarkan harga yang sangat besar yaitu Rp 266,6 juta,” tutur Wana. 

Wana dan pihaknya menyadari, biaya lain seperti administrasi 5%, pengiriman 10%, dan keuntungan 10% juga harus dihitung mengingat perusahaan memiliki tujuan keuntungan. Jumlah keseluruhan biaya lain-lain ini diperkirakan Rp 25 persen. 

ICW kemudian menemukan asumsi nilai kontrak nilai kontrak pengadaan pepper projectil launcher Rp 1.294.920.795 miliar. Ditambah biaya lain-lain, yakni 25 persen dari nilai kontrak seharusnya, sebesar Rp 323.730.199, mereka memperkirakan jumlah pembelian 187 unit pepper projectile launcher hanya membutuhkan Rp 1.618.650.993 miliar.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan