Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan program hunian dengan uang uang muka (Down Payment/DP) nol rupiah dengan harga Rp184 jutaan.
Anies mengatakan, program hunian DP 0 rupiah itu untuk memfasilitasi warga berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan tempat tinggal layak huni dan terjangkau.
"Program ini merupakan kepedulian Pemprov DKI Jakarta terhadap keadilan seluruh masyarakat Jakarta. Fasilitas pembiayaan uang muka dari Pemprov DKI Jakarta ini bisa membantu masyarakat memperoleh rumah," kata Anies di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (12/10).
Melalui fasilitas pembiayaan uang muka dari Pemprov DKI, warga berhak mendapatkan hunian dengan langsung mencicil biaya bulanan di kawasan Klapa Village, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Menurut dia, tujuan program yang bernama Solusi Rumah Warga (SAMAWA) tersebut untuk wujudkan sila kelima, memberi kesempatan warga peroleh hunian yang layak, memenuhi janji program perumahan di Jakarta, serta peningkatan ekonomi jangka panjang bagi masyarakat.
Adapun syarat penerima program tersebut adalah bagi mereka yang berpenghasilan rendah, tak punya rumah dan uang muka, namun mampu mencicil, tak pernah menerima subsidi perumahan, dan memenuhi syarat dan lolos tahap seleksi.
Sementara itu, syarat pendaftaran umum adalah harus warga ber-KTP DKI minimal lima tahun, taat pajak, tidak penerima subsidi rumah, yang belum punya rumah sendiri, berpenghasilan Rp4 juta-Rp7 juta per bulan, prioritas bagi yang menikah, dan setelah terpilih harus punya rekening Bank DKI.
Pada tahap awal, hunian DP nol rupiah Klapa Village menyediakan 780 unit dalam dua tipe rumah, yaitu tipe 21 dan tipe 36. Harga jual tiap unit tipe 21 sebesar Rp184,8 juta-Rp213,4 juta sebanyak 420 unit. Sedangkan untuk tipe 36, harga berkisar Rp304,92 juta-Rp310 juta sebanyak 360 unit.
"Tahap pertama ini kami siapkan 780 unit, nantinya tidak hanya di Klapa Village tapi juga akan tersebar di lokasi lainnya. Cicilan bulanan juga sudah dihitung agar tidak memberatkan penerima manfaat," kata Anies. (Ant).
Adapun skema jangka waktu cicilan maksimal 20 tahun. Pada tahap 1 di Jakarta Timur, dua skema cicilan sebagai berikut:
1. Cicilan Rp2.008.337/bulan, jangka waktu 20 tahun, estimasi penghasilan Rp5.738.105,-.
2. Cicilan Rp2.426.665,-/bulan, jangka waktu 15 tahun, estimasi penghasilan Rp6.933.329,-.