close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin Sertijab KSAU. (foto: A Akbar/Antara)
icon caption
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin Sertijab KSAU. (foto: A Akbar/Antara)
Nasional
Kamis, 29 Juli 2021 09:53

Injak kepala warga, TNI AU harus buktikan proses hukum yang transparan

Irine mengapresiasi, langkah cepat TNI AU dalam melakukan proses hukum terhadap dua prajurit tersebut, yakni Serda D dan Prada V.
swipe

Anggota Komisi I DPR, Irine Yusiana Roba Putri, meminta, TNI Angkatan Udara (AU) menunjukkan proses hukum transparan terhadap dua prajurit TNI AU POM Lanud Yohanes Abraham Dimara, yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga sipil tersebut. 

Alasannya, kasus yang terjadi di Merauke menyita banyak perhatian, termasuk dunia internasional. "Melihat sejarah panjang keterlibatan militer di Papua, jangan sampai peristiwa ini menjadi preseden buruk pemerintahan hari ini, apalagi menjadi isu internasional," kata Irine dalam keterangannya, Kamis (29/7).

Irine mengapresiasi, langkah cepat TNI AU dalam melakukan proses hukum terhadap dua prajurit tersebut, yakni Serda D dan Prada V.

Politikus PDIP itu juga menerangkan, mengingat konteks khusus Papua, TNI juga perlu melakukan pembinaan khusus terhadap aparatnya di Papua dalam berinteraksi dengan warga, agar peristiwa serupa tidak terulang dan persepsi masyarakat terhadap TNI semakin membaik.

"Kita semua, dari berbagai kalangan, peduli terhadap kasus ini karena khawatir ini menjadi gangguan stabilitas keamanan di Papua. Ini bisa menjadi awal bagi upaya ekstra TNI meningkatkan kepercayaan rakyat Papua terhadap dirinya. Bagaimanapun, TNI adalah milik rakyat," ujar Irine.

Kendati demikian, dia menggarisbawahi bahwa banyak anggota militer yang baik dan bertugas dengan dengan profesional di Papua. "Jangan sampai satu peristiwa ini menutup semua langkah baik yang selama ini telah dilakukan TNI," kata Irine.

Sebelumnya, kasus kekerasan yang dilakukan Serda D dan Prada V viral setelah rekaman aksi penganiayaan berdurasi 1 menit, 20 detik itu beredar di media sosial dan di duga terjadi di sebuah warung makan di Merauke, pada Senin (26/7).

Peristiwa ini terekam oleh sebuah video pendek. Dalam tayangan terlihat jika korban sedang bertikai dan  beradu mulut dengan warga lainnya. Tak lama dari itu dua oknum TNI AU menghampiri korban.

Salah satu pelaku langsung memiting tangan pelaku. Kemudian korban ditarik ke pinggir jalan, lalu ditengkurapkan di atas aspal. Satu pelaku langsung menginjak bagian punggung korban lalu memiting tangan sedangkan satu lainnya menginjak di bagian kepala korban.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menyampaikan permohonan maaf atas tindakan kekerasan yang dilakukan dua anak buahnya. Dia juga berjanji akan menindak tegas dua oknum anggota TNI AU tersebut.

"Menyikapi insiden salah paham antara oknum dua anggota Pomau Lanud Johannes Abraham Dimara Merauke dan warga di sebuah warung makan di Merauke, TNI AU menyatakan penyesalan dan permohonan maaf," kata Indan kepada wartawan, Rabu (28/7).

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan