Intensitas hujan yang tinggi memicu banjir di beberapa desa di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (8/1). Hujan di wilayah hulu Sumbawa itu terjadi pada pukul 14.45 waktu setempat, mengakibatkan sembilan desa terdampak genangan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, menjelaskan, banjir juga mengakibatkan kerugian material, seperti dua rumah roboh unit dan 44 permukiman terdampak.
Selain itu, infrastruktur publik terendam, seperti masing-masing satu puskesmas dan kantor pemerintah serta enam sekolah. Sedangkan lahan, sekitar 250 hektare (ha) perkebunan di lima kecamatan terendam banjir. Saat kejadian, tinggi muka air sekitar 20-50 sentimeter (cm).
"Perkembangan terkini yang diterima Pusat Pengendalian Operasi BNPB pada dini hari ini menyebutkan, banjir berangsur surut. Namun, terpantau malam sebelumnya akses lalu lintas terganggu," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/1).
Kesembilan desa yang terdampak banjir berada di lima kecamatan, yaitu Desa Pungkit, Moyo Utara; Kelurahan Samapuin, Brang Bara, dan Bugis, Sumbawa; Desa Labuhan Sumbawa, Labuhan Badas; Desa Moyo, Moyo Mekar, dan Serading, Moyo Ilir; serta Desa/Kecamatan Rhee. Bencana mengenai 3.532 jiwa atau 883 kepala keluarga (KK) di kawasan tersebut.
Merespons kejadian banjir ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa telah berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, seperti TNI, Polri, aparat kecamatan, dan desa untuk melakukan pemantauan dan pendataan dampak banjir di lokasi. BPBD juga menyampaikan kebutuhan logistik warga terdampak kepada BPBD NTB.
Di samping itu, BPBD menyiagakan personel untuk mengantisipasi banjir susulan maupun kondisi darurat di lapangan. Merujuk prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masih ada potensi hujan di NTB.
Demikian juga di lima kecamatan terdapat, berdasarkan informasi cuaca, masih berpotensi dengan intensitas ringan hingga sedang. Masyarakat dapat memantau prakiraan cuaca tersebut melalui aplikasi Info BMKG yang dapat diakses melalui telepon pintar.
Sementara itu, Sumbawa termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Kelima kecamatan terdampak merupakan bagian dari 21 kecamatan di kabupaten ini yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya tersebut.
Masyarakat diimbau tetap waspada dan siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, khususnya di tengah puncak musim hujan pada Januari-Februari 2021.
"Kesiapsiagaan dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, seperti langkah antisipasi untuk penyiapan obat-obatan, makanan ringan dan minuman, atau dokumen penting keluarga," imbaunya.