Lapangan Banteng di Jakarta Pusat direvitalisasi sejak era Ahok dan kini setelah rampung diresmikan oleh Gubernur Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, yang telah direvitalisasi, Rabu malam (26/7).
Dia mengatakan Lapangan Banteng yang memiliki sejarah perlu ditata ulang. Sekitar tahun 1632 Masehi, lapangan itu dinamai Lapangan Paviliun. Sesudah perang Napoleon Jerman - Inggris berubah nama menjadi Lapangan Singa dan sesudah kemerdekaan menjadi Lapangan Banteng.
"Harapannya tempat ini bukan sekadar tempat yang mempesona karena rancangannya baik, namun yang lebih penting adalah memungkinkan warga berinteraksi bersama-sama di arena ini," katanya.
Gubernur percaya dengan rancangan yang telah disusun, kegiatan-kegiatan seperti olahraga, seni, budaya, akan bisa dilakukan di tempat itu.
"Kita berharap Lapangan Banteng ini menjadi salah satu icon utama di Jakarta dan Indonesia, karena ini adalah salah satu lapangan paling bersejarah di tempat ini," kata Gubernur.
Anies mengatakan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk menikmati Lapangan Banteng.
"Setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk menikmati tempat ini dan mudah-mudahan menjadi tempat interaksi bagi semuanya dengan latar belakang apapun," kata Gubernur.
Usai acara peresmian, Anies pun berjalan - jalan di lingkungan Lapangan Banteng dan menyapa warga yang hadir.
Renovasi Ahok
Lapangan Banteng yang memiliki luas 5,2 hektare itu digagas untuk direnovasi sejak era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dia merencanakan pemugaran lapangan itu pada 27 Oktober 2016.
Ahok ingin menyulap Lapangan Banteng menjadi bertaraf internasional. Bahkan, Ahok telah mengunggah video pendek rancang bangun dan desain Lapangan Banteng.
Saat Ahok cuti untuk mengikuti Pilkada DKI Jakarta, proyek revitalisasi Lapangan Banteng diteruskan oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono. Dia melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) dimulainya revitalisasi taman itu.
Revitalisasi Lapangan Banteng itu sendiri dilakukan ke dalam tiga zona. Pertama adalah zona satu yang meliputi Monumen Pembebasan Irian Barat. Zona dua, yakni tempat olahraga. Sedangkan, zona tiga yakni zona taman.
Untuk merevitalisasi ketiga zona tersebut, Pemprov DKI Jakarta membutuhkan dana sebesar Rp150 miliar. Ahok tak merogoh kas Pemprov DKI Jakarta, tetapi pembiayaan berasal dari dana Corporate Social Responsibilty (CSR) dan dana kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) perusahaan swasta.
Tiga zona yang direvitalisasi, PT Reski Nasional Food selaku pemegang lisensi McDonalds mendanai revitalisasi Monumen Pembebasan Irian Barat dan lapangan olahraga. Sementara itu, zona taman didanai dan dikerjakan oleh PT Sinar Mas Land.
Berikut foto-foto Lapangan Banteng usai direvitalisasi:
1. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara peresmian revitalisasi lapangan Banteng di Jakarta, Rabu (25/7). Pemprov DKI Jakarta secara resmi membuka kawasan lapangan Banteng yang telah direvitalisasi untuk dapat diakses oleh masyarakat. (Antara Foto).
2. Pengunjung menyaksikan air mancur menari saat peresmian revitalisasi lapangan Banteng di Jakarta, Rabu (25/7). (Antara Foto).
3. Foto udara Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (23/7). (Antara Foto).
4. Foto udara Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (23/7). Lapangan Banteng yang telah selesai direvitalisasi itu akan diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 25 Juli 2018. (Antara Foto).
5. Foto udara Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (23/7). (Antara Foto)
Sumber: Antara