Jalur Tasikmalaya-Garut Jawa Barat diberlakukan buka tutup akibat terjadi tanah longsor di kawasan Gentong.
Jalan raya jalur selatan Jawa Barat yang menghubungkan Bandung menuju Jawa Tengah itu tertutup longsoran tanah pada Sabtu (10/11).
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya Kota AKP Andriyanto mengatakan, tanah longsor itu membuat jalur nasional hanya dapat dilintasi satu lajur.
"Akibat dari longsor jalur digunakan hanya satu jalur dengan cara buka tutup," kata Andriyanto.
Ia menuturkan, jajarannya telah diterjunkan untuk mengatur arus lalu lintas di kawasan itu dan mengalihkan arus kendaraan ke jalur alternatif Singaparna.
Upaya pengalihan arus ke jalur alternatif itu, kata dia, untuk meminimalisasi kepadatan arus kendaraan di jalan nasional kawasan Gentong.
Ia mengimbau pengendara dari arah Tasikmalaya menuju Bandung maupun sebaliknya disarankan untuk menggunakan jalur alternatif Singaparna melewati kawasan kota Garut.
"Bagi anda yang akan bepergian menuju Bandung atau Jakarta maupun sebaliknya ke arah Tasikmalaya sebaiknya menggunakan jalur alternatif via Singaparna," katanya.
Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut AKP Rizky Adi Saputra mengatakan, jajarannya telah diterjunkan untuk mengatur arus lalu lintas kendaraan di jalur utama Garut.
Selama ini, lanjut dia, arus lalu lintas di Garut terkendali lancar, tidak terjadi kepadatan meskipun terjadi bencana tanah longsor di Gentong, Tasikmalaya. "Pengaturan lalu lintas diprioritaskan di jalur Limbangan-Malangbong," kata Rizky.
Pengerasan tanah
Sementara itu, jalur jalan Gentong di Tasikmalaya itu mulai dilakukan pekerjaan perkerasan bahu jalan agar dapat dilintasi kendaraan di dua lajur arah Tasikmalaya menuju Garut maupun sebaliknya.
AKP Andryanto mengatakan, sejak Sabtu (10/11) jalan ini diberlakukan sistem satu jalur atau buka tutup akibat terjadinya longsor tanah tebing.
"Saat ini perkerasan telah dilakukan pada bahu jalan, sehingga kedua lajur sudah bisa dipergunakan oleh kendaraan ringan," kata Andryanto.
Ia menuturkan, hujan yang mengguyur wilayah Tasikmalaya menyebabkan bencana tanah longsor di kawasan jalan nasional Bandung-Tasikmalaya.
Akibat longsor itu, kata dia, membuat jajarannya harus merekayasa jalur dan memberlakukan satu lajur kendaraan untuk menghindari bahaya longsor.
"Kami sempat menerapkan sistem buka tutup Sabtu hingga Minggu siang," katanya.
Ia menyampaikan, konstruksi sekitar tanah tebing yang longsor cukup membahayakan jika dilalui kendaraan di dua lajur, sehingga perlu dilakukan perkerasan badan jalan agar lebih kuat.
Sementara waktu, kata dia, jalan nasional itu masih dilakukan uji coba dilintasi oleh kendaraan kecil, sedangkan kendaraan berat seperti truk disarankan untuk melewati jalur alternatif lewat Singaparna.
Jika hasil uji coba itu terlihat membahayakan lalu lintas kendaraan, kata dia, maka jajarannya akan kembali memberlakukan satu lajur dan menerapkan sistem buka tutup jalan.
"Jika kondisi jalan mulai telihat rapuh, maka kami akan kembali menerapkan sistem buka tutup," katanya.
Sementara itu, kawasan Tasikmalaya sejak beberapa hari mulai diguyur hujan deras, sehingga patut diwaspadai mengingat jalur nasional di Gentong merupakan daerah perbukitan yang melintasi jurang dan tebing. (Ant).