Hujan deras yang mengguyur Jakarta, Bogor, Depok , Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada awal pekan ini, tak hanyak membuat Bendung Katulampa siaga 1 dan longsor di Jalur Puncak, Bogor.
Perjalanan kereta api lintas Bogor-Sukabumi pun terganggu akibat longsor di sekitar rel yang berada di petak jalan Cigombong-Cicurug km 20+7/8 dan di petak jalan Batu Tulis-Maseng km. 13+8/9.
"Saat ini masih dalam penanganan unit terkait. Kami terus berusaha untuk meminimalisir terganggunya perjalanan kereta api lintas Bogor-Sukabumi," jelas Senior Manager Humas Daop 1 Jakarta, Edy Kuswoyo, Senin (5/2).
Edy memaparkan, perhari jalur tersebut dilalui oleh 10 kereta api yang terdiri dari enam KA penumpang dan empat KA barang. Akibat longsong tersebut, KAI melakan pembatalan sejumlah KA dan pemotongan relasi KA.
Tak hanya di Bogor, tanah longsor juga terjadi di jalur Bandara Soekarno Hatta-Batuceper, atau tepatnya di jalur hulu dan hilir Bandara Soetta-Batuceper sekira pukul 18.10.
“Terjadi Longsor tanah di underpass parimeter km 8+6/7 jalur Basoetta-Batuceper,” papar Edy.
Akibat kejadian tersebut, perjalanan kereta Raillink tujuan Bandata Soetta dan sebaliknya tertahan sementara. Sedangakan petugas juga masih berjibaku untuk mengevakuasi sebuah mobil yang tertimbun longsoran di kawasan tersebut.
Sebelumnya, peneliti cuaca dan iklim BMKG, Siswanto memaparkan, tingginya intensitas hujan dipicu adanya pertemuan angin monsoon Asia dan Australia. BMKG memprediksi hujan deras masih akan mengguyur wilayah terdampak angin monsoon hingga tiga hari ke depan.
“Ini puncak musim penghujan. Pada hari-hari ini terjadi konvergensi pertemuan angin dari Asia dan Australia. Itu memanjang dari Lampung hingga Jawa bagian tengah,” terang Siswanto kepada Alinea.