Tim SAR akhirnya mengumumkan secara resmi penemuan jasad Kapal Motor Sinar Bangun yang tenggelam sedalam 490 meter di perairan Danau Toba.
Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) menemukan posisi KM Sinar Bangun setelah proses pencarian selama 11 hari. Tidak hanya bangkai kapal, dalam video yang dipublikasikan juga tampak sepeda motor milik korban yang turut tenggelam pada 18 Juni 2018.
Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan, membenarkan telah ditemukannya KM Sinar Bangun tersebut. Tim gabungan masih berada di perairan Danau Toba untuk memastikan situasi, sekaligus menentukan langkah selanjutnya.
Basarnas menggunakan remotely operated vehicle (ROV) atau robot bawah air untuk mencari keberadaan KM Sinar Bangun. Basarnas juga menggunakan pukat harimau untuk menarik bangkai kapal jika sudah ditemukan.
"Kita operasional pukat dengan dua kapal," katanya dilansir Antara, Kamis (28/6).
Sementara itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, memastikan objek yang ditemukan pada pukul 13.15 WIB pada Kamis (28/6), merupakan bangkai KM Sinar Bangun.
Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berhasil menemukan titik objek bangkai KM Sinar Bangun. Penemuan di kedalaman 450-490 meter di perairan Danau Toba.
"Alhamdulillah dengan diperjalankannnya multibeam ini, ada indikasi adanya objek di dasar antara kedalaman 450 sudah ketemu dua, dan 490 meter," kata dia dalam konferensi pers di kantornya.
Kendati demikian, tim evakuasi belum dapat memastikan. Dia menyebutkan, ROV yang digunakan Basarnas telah mengidentifikasi jasad korban manusia pada kedalaman 450 meter.
Tampak dalam foto, mayat yang diduga korban KM Sinar Bangun masih mengenakan celana jeans di dasar danau. Mayat tersebut berada pada kedalaman 454,7 meter di dasar danau.
Bahkan, alat tersebut berhasil merekam adanya sepeda motor secara jelas yang masih ada di KM Sinar Bangun.
Baca juga: Detik-detik KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba