Harga bawang putih di Jawa Timur mulai turun menjadi Rp35.000 per kilogram setelah diserbu barang impor dari China.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bawang putih impor sudah masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak. Jawa Timur mendapat alokasi 15.000 ton dari total bawang putih yang diimpor sebanyak 115.000 ton.
"Harga bawang putih sudah turun harganya. Saya update terus dengan Pak Drajat (Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur). Kalau tidak salah harga di pasar sudah Rp35.000," ujar Khofifah usai buka puasa bersama di kantor DRPD Jatim, Selasa (14/5) petang.
Melambungnya harga bawang putih mencapai lebih dari Rp40.000 per kilogram di berbagai pasar di Indonesia, termasuk di Jawa Timur, karena terjadinya kelangkaan stok dan pasokan.
"Waktu itu, kan saya bilang, (impor bawang putih) masuk tanggal 10 (Mei). Saya perkirakan tanggal 15 (Mei) sudah sampai di pasar di Jawa Timur. Nah, ternyata datang tanggal 10 (Mei) itu, tanggal 12 (Mei) sudah turun, lalu selanjutnya turun lagi," katanya.
Khofifah menegaskan, dari hasil pantau Badan Pusat Statistik (BPS), harga bawang putih sudah Rp35.000 per kilogram. Bahkan, di salah satu pasar di Kediri yang sempat didatangi Khofifah harganya Rp32.000 per kilogram.
"Harapan saya sih bisa Rp22.000. Itu harapan saya. Artinya, titik normal sebelum adanya titik kelangkaan," katanya.
Berdasarkan data Disperindag Jatim, harga bawang putih jenis kating sempat mencapai titik Rp43.000 per kilogram. Sedangkan jenis sinco mencapai Rp31.000 per kilogram. Pemprov mengklaim harga bawang putih sudah turun.
Adapun kebutuhan bulanan bawang putih untuk masyarakat Jawa Timur mencapai 4.960 ton. Khofifah sempat mengatakan dengan jatah 15.000 ton, setidaknya kebutuhan bawang putih di Jatim selama tiga bulan tercukupi.
Perlu diketahui, bawang putih impor dari China itu dibeli oleh importir dengan harga Rp26.000 per kilogram. Pada praktiknya, bawang putih impor ini akan dijual ke pasaran di Indonesia, termasuk di Jawa Timur, dengan harga Rp30.000 per kilogram.