Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jawa Timur, mengklaim lonjakan pasien positif yang drastis beberapa hari terakhir, akibat gencar melakukan rapid test. Puncak sebaran diprediksi sampai Mei 2020 sehingga bulan berikutnya bisa melandai.
Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak mengatakan, hingga pukul 17.00 (18/5), kasus baru positif Covid-19 bertambah 131 orang. Tambahan paling banyak adalah wilayah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya. Terutama Surabaya yang bertambah 52 orang, Sidoarjo 35 orang. Sementara Gresik hanya delapan orang.
Selanjutnya untuk Tulungagung bertambah 14 orang, Bojonegoro tujuh orang, Ponorogo dan Kabupaten Kediri bertambah empat orang. Selanjutnya Sampang, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Malang, Kota Madiun, Lamongan, dan Jombang masing-masing bertambah satu orang.
"Dengan tambahan kasus baru 131 orang yang positif, maka total pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 2.281 orang," kata Emil, di Grahadi, Senin (18/5) malam.
Emil menjelaskan, dari 2.281 kasus, sebanyak 1.673 orang masih dirawat, 375 orang yang sudah sembuh dan 224 orang yang meninggal dunia.
Sementara pasien yang sembuh bertambah 38 orang. Tambahan itu dari Magetan sebanyak 24 orang, enam pasien dari Surabaya, dua pasien dari Lamongan, dua pasien dari Sidoarjo, masing-masing satu pasien dari Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, dan Sampang.
“Namun kita berduka karena per Senin (18/5) ada 13 pasien yang meninggal dunia. Mereka berasal dari Surabaya 10 orang, Sidoarjo dua orang dan Ponorogo satu orang," ungkapnya.
Sementara untuk kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah 71 kasus baru, sehingga total di Jatim menjadi sebanyak 5.014 kasus PDP. Dimana dari jumlah tersebut, sebanyak 2.330 orang masih diawasi, 2.204 orang sudah tidak diawasi dan 480 orang yang meningggal dunia
Selanjutnya untuk kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah sebanyak 125 kasus baru sehingga totalnya menjadi 22.859 kasus ODP di seluruh Jatim.
“Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.093 orang masih dipantau, 18.678 orang sudah tak dipantau dan 88 orang lainnya meninggal dunia,” terangnya.
Sementara Ketua Sub Gugus Tugas Covid-19 Jatim Heru Tjahjono, menerangkan, jumlah kasus Covid-19 baik PDP maupun positif naik karena gencar dilaksanakan rapid test di wilayah Surabaya Raya. Pemprov berharap pada Mei ini, bisa mencapai puncaknya sehingga Juni bisa turun drastis.
"Kemarin kami melaksanakan rapid test sebanyak 500 orang di Sidoarjo sehingga tinggal dicakup yang reaktif hasilnya dan ditindaklanjuti dengan tes swab PCR,” ungkapnya
Ketua tim Tracing gugus tugas percepatan Penanganan Covid-19 di Jatim Kohar Hari Santosa, menerangkan, sejak dilakukan PSBB tahap I, ada kenaikan grafik yang cukup signifikan. PSBB Surabaya Raya yang dimulai 28 April jumlah pasien positif Covid-19 di Surabaya ada 392 orang, Sidoarjo 92 orang dan Gresik 24 orang.
Setelah tahap I PSBB berakhir pada 11 Mei 2020, kasus positif di Surabaya naik menjadi 741 kasus, Sidoarjo 188 kasus dan Gresik 37 kasus. Kemudian separoh perjalanan PSBB tahap II pada 17 Mei 2020 kasus positif di Surabaya naik menjadi 1059 kasus, Sidoarjo 285 kasus dan Gresik 51 kasus.
“PSBB di Gresik dinilai berhasil karena grafik peningkatannya landai. Sementara Sidoarjo kenaikannya tidak terlalu tinggi. Sedangkan Surabaya grafiknya meningkat tajam. Semoga bulan ini mencapai puncaknya sehingga bulan depan bisa landai,” pungkasnya.