close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi/Pexels
icon caption
Ilustrasi/Pexels
Nasional
Senin, 22 April 2019 18:07

Jawa Timur petakan potensi pembangunan PLTS

Letak geografis tersebut menjadi tantangan bagi pemprov yang menargetkan pada 2020 semua daerah sudah teraliri listrik. 
swipe

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan memetakan daerah yang potensi dibangunkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Terutama di wilayah kepulauan dan daerah terpencil.

Gubernur mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral terkait kemungkinan pembangunan PLTS. 

"Saya sudah berkomunikasi dengan Pak Jonan, Menteri ESDM. Pertama untuk minta support PLTS, karena sesungguhnya tenaga surya di Jawa Timur ini, masih 10 ribu megawatt," ujar Khofifah, di Gedung DPRD Jatim, Senin (22/4).

Mantan anggota DPR RI mengungkapkan sudah melakukan rapat terbatas untuk mencari support pembangunan PLTS. Tinggal bagaimana pembagian APBD provinsi dan kabupaten. 

Gubernur kelahiran Surabaya itu, berharap pembangunan PLTS dapat mulai berjalan tahun ini. Setidaknya pemetaan selesai 2019. 

Pembangunan PLTS ini membutuhkan area 31 hektar wilayah industri. Saat ini Jawa Timur masih memiliki kelebihan 1,6 ribu megawatt. Dengan tambahan PLTS yang dapat mengaliri wilayah terpencil, ia yakin wilayah industri baru juga akan terpenuhi 2020.

Sementara Anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Timur, Anik Maslachah mempertanyakan keseriusan Pemprov Jawa Timur, terkait rencana elektrifikasi seluruh wilayah yang ditargetkan selesai pada 2020. Mengingat baru 91,4% rumah tangga yang teraliri listrik.

"Ada tantangan yang harus dihadapi Pemprov, yakni geografis yang tidak mudah di beberapa wilayah terutama Madura," ujar Anik.

Mantan Bendahara PW Fatayat NU itu menuturkan, saat ini wilayah kepulauan dan daerah terpencil paling banyak belum teraliri listrik. Letak geografis tersebut menjadi tantangan bagi pemprov yang menargetkan pada 2020 semua daerah sudah teraliri listrik. 

Di sisi lain, ada rencana pengembangan kawasan 31,58 ribu hektar untuk kawasan industri beberapa tahun ke depan, sehingga membutuhkan supply energi yang sangat besar. Sedangkan disaat bersamaan kebutuhan energi sektor rumah tangga juga akan naik.

img
Adi Suprayitno
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan