close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kanan) menyerahkan plakat kepada Ketua Satgas Antimafia Bola Brigjen Pol Hendro Pandowo di sela rapat koordinasi menjelang dimulainya liga sepak bola musim 2020 di Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020). Foto Antara/Aditya P
icon caption
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kanan) menyerahkan plakat kepada Ketua Satgas Antimafia Bola Brigjen Pol Hendro Pandowo di sela rapat koordinasi menjelang dimulainya liga sepak bola musim 2020 di Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020). Foto Antara/Aditya P
Nasional
Kamis, 20 Februari 2020 14:48

Jelang Liga 1, PSSI koordinasi dengan Satgas Antimafia Bola

Satgas Antimafia Bola akan memastikan gelaran kompetisi Liga 1 tak dicemari praktik pengaturan skor.
swipe

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI menggelar rapat koordinasi dengan Satgas Antimafia Bola Polri. Rapat koordinasi yang berlangsung di Hotel Century, Jakarta Pusat, digelar sebagai persiapan penyelenggaraan Liga 1 yang dijadwalkan berlangsung pada 29 Februari sampai 31 Oktober 2020.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memastikan tidak ada jadwal pertandingan yang molor.

“Sebelum saya jadi Ketua PSSI saya sudah dipesankan merubah jadwal. Makanya saat ini saya melakukan koordinasi dengan Polri,” kata perwira tinggi Polri yang kerap disapa Iwan Bule itu di Hotel Century, Jakarta Pusat, Kamis (20/2).

Sementara itu, Ketua Satgas Antimafia Bola Brigjen Hendro Pandowo mengatakan pihaknya berupaya melakukan tindakan preventif untuk mencegah praktik pengaturan skor di Liga 1. Ia pun optimistis tak ada lagi praktik lancung dalam pertandingan di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia ini.

“Kita akan melakukan monitoring, pengawasan, jangan sampai ada pengaturan skor. Kita berkomitmen menjaga pertandingan jangan sampai ada pengaturan skor, suap, atau pesanan,” ujarnya.

Hendro meyakinkan pihaknya dapat mengendus indikasi pengaturan skor dari pengalaman-pengalaman kerja Satgas Antimafia Bola Jilid I dan II. Namun, ia juga menekankan kerja sama PSSI dengan Polri ini bukanlah bentuk kecemasan dari pihak penyelenggara.

“Kita bahkan bisa menyelidiki hanya dari pemain yang tiba-tiba jatuh, padahal tidak ada insiden apa pun. Dari video pertandingan, dan pemberitaan media juga,” katanya.

Pengawasan terhadap jalannya pertandingan sepak bola di Tanah Air, baik di Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3, merupakan salah satu dari tugas utama Satgas Antimafia Bola Jilid III. 

Ada tiga utama yang dibebankan kepada satgas ini. Dua tugas lainnya adalah melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti PSSI, Kemenpora, hingga manajemen klub, baik di tingkat masional dan tingkat daerah. Kemudian, melanjutkan proses penanganan perkara skandal mafia bola yang belum tuntas.

Selain itu, satgas juga dibebani tugas tambahan berupa pengawasan proses seleksi dan penjaringan atlet usia di bawah 20 tahun. Hal ini sebagai persiapan untuk menghadapi gelaran Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung tahun ini di Indonesia.

Pelibatan Satgas Antimafia Bola dalam proses seleksi Timnas U-20 untuk memastikan tim benar-benar diperkuat oleh atlet berkualitas. Diharapkan tak ada atlet titipan yang masuk dalam Timnas U-20 yang akan berlaga di level internasional tersebut.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan