close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Jokowi saat memimpin Ratas Perecepatan Pembangunan Tol sebelum pandemi Covid-19/Foto Antara
icon caption
Presiden Jokowi saat memimpin Ratas Perecepatan Pembangunan Tol sebelum pandemi Covid-19/Foto Antara
Nasional
Minggu, 28 Juni 2020 21:33

Jengkel, Jokowi ancam lakukan reshuffle dan bubarkan lembaga

Jokowi mendorong para pembantunya agar memiliki perasaan sense of crisis.
swipe

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam akan membubarkan lembaga atau bahkan melakukan reshuffle jika memang diperlukan untuk memulihkan ekonomi dan menangani Covid-19.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam pembukaan Sidang Kabinet Paripurna tanggal 18 Juni 2020.

"Bisa aja membubarkan lembaga, bisa aja reshuffle (merombak kabinet). Sudah kepikiran kemana-mana saya. Entah buat perppu yang lebih penting lagi, kalau memang diperlukan," kata Jokowi dalam video yang diunggah Biro Pers Setpres, Minggu (28/6).

Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan akan mengambil langkah extraordinary untuk rakyat Indonesia dan untuk negara.

Jokowi mengingatkan kabinetnya bahwa mereka memiliki tanggung jawab terhadap 267 juta penduduk Indonesia. "Tolong digaris bawahi, dan perasaan itu tolong sama, kita sama. Ada perasaan sense of crisis yang sama," ujarnya.

Kepala Negara juga menekankan agar jangan mengganggap keadaan saat ini normal, termasuk bidang ekonomi. "Saya melihat masih banyak kita yang menganggap ini normal. Lha, kalau saya lihat bapak ibu dan saudara-saudara melihat ini sebagai sebuah masih normal, berbahaya sekali," ungkapnya dengan nada keras.

Dalam kondisi seperti saat ini, sambung dia, kinerja kabinet harus ekstra luar biasa. Termasuk tindakan dan kebijakan yang juga harus sesuai dengan suasana.

"Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja, menganggap ini sebuah kenormalan, apa-apaan ini," ungkapnya.

Jokowi mengingatkan bahwa kita tidak bisa mengandalkan kinerja yang standar dalam suasana krisis. "Kalau perlu kebijakan perppu, perppu saya keluarkan. Kalau perlu perpres, perpres saya keluarkan. Kalau saudara punya peraturan menteri, keluarkan! untuk menangani negara," ucapnya.  

Pada kesempatan itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengaku melihat masih banyak kinerja kabinetnya yang sepertinya masih biasa-biasa saja.

"Saya jengkelnya di situ," katanya.

img
Fathor Rasi
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan