PT Jakarta International Container Terminal (JICT) buka suara terkait ramainya video di sosial media, yang memperlihatkan ramainya antrean truk yang tak dilayani proses bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok, karena tak memberi tips.
Wakil Direktur Utama JICT, Budi Cahyono mengatakan, video yang beredar tersebut tidak benar. Dia menjelaskan, video tersebut diambil pada Jumat (11/6), saat istirahat salat Jumat. Di mana truk dan sistem di pelabuhan sedang istirahat.
"Video yang beredar itu jadi sebuah framing yang merugikan kami. Kami perlu jelaskan video ini diambil pada saat salat Jumat. Pada saat itu, dari 11.30 sampai 13.00 diberi waktu karyawan salat Jumat," katanya dalam video conference, Rabu (16/6).
Selain itu, pada saat bersamaan JICT juga sedang melakukan pengistirahatan sistem teknologi informasinya atau IT refreshment, setelah bekerja seharian penuh. "Jadi kami melakukan IT refreshment, supaya pelayan kami tetap terjaga," ujarnya.
Sebelumnya, viral video di media sosial yang diunggah oleh salah satu sopir kontainer yang mengeluhkan antrean panjang truk di pelabuhan yang tak dilayani petugas pelabuhan.
Dalam video tersebut, sopir kontainer tersebut mengatakan, antrean terjadi karena petugas di lapangan enggan melayani karena tidak adanya pungli (pungutan liar).
"Enggak ada pungli, Enggak bisa muat. Mobil di setiap blok numpuk," katanya.
Supir yang tak diketahui identitasnya itu pun berujar bahwa Indonesia tidak akan bisa menyamai proses bongkar muat seperti pelabuhan internasional lainnya karena permasalahan seperti ini.
"Masa muat satu, istirahatnya setengah jam, baru maju lagi. Apa kata dunia? Makanya Indonesia pengin kayak luar negeri, enggak bakalan bisa! Enggak bakalan bisa! Noh, lihat!" tuturnya.