Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo menyampaikan, untuk melihat persoalan Covid, tidak bisa hanya terfokus di level mikro. Tetapi apa yang terjadi di dunia juga harus diamati.
Apalagi dampak yang dirasakan dari adanya pandemi dari Covid, bukan hanya pada sektor ekonomi. Bahkan, jika berlangsung lama berpotensi menyebabkan terjadinya penurunan kualitas SDM. Dalam keagamaan, Covid digadang-gadang dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan agama karena institusi, interaksi, dan ritual keagamaan memudar.
“Artinya, virus ini mewabah dan menjadi masalah di seluruh dunia. Akankah ke depan justru akan menjadi endemi yang hanya akan berputar-putar di negara yang tidak dapat beradaptasi dan paling rentan, paling tidak disiplin, rapuh, dan tidak mau melakukan vaksinasi? Ke depan terbelahnya dunia bukan mata-mata perbedaan ekonomi, tetapi karena ketidakmampuan negara untuk disiplin dalam menetapi protokol kesehatan, sehingga akan terus menerus mengalami bencana penularan yang episentrumnya hanya ada di negara itu,” papar Imam dalam Alinea Forum bertema Memperkuat PPKM darurat berbasis komunitas, Senin (19/7).
Dia mengatakan, akibat ketangguhan yang rapuh dari Indonesia, negara berpotensi akan terisolir. Sejauh ini terdapat beberapa negara yang melarang perjalanan masuk dari Indonesia, yaitu Singapura, UEA, Oman, Hong Kong, Arab Saudi, dan 26 negara Eropa dengan visa Schengen. Padahal politik ke depan mengindikasikan, negara yang abai dalam menetapi protokol kesehatan, itulah negara yang akan dikucilkan oleh dunia internasional.
“Parameter baru atau ketangguhan bangsa terletak pada bagaimana kita membangun ketangguhan komunitas. Harapannya masing-masing memiliki kesadaran ketangguhan yang sama,” tutur dia.