close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) memimpin rapat pencegahan dan penanganan dampak banjir di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1/2020). Foto Antara/Akbar Nugroho Gumay
icon caption
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) memimpin rapat pencegahan dan penanganan dampak banjir di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1/2020). Foto Antara/Akbar Nugroho Gumay
Nasional
Rabu, 08 Januari 2020 19:29

Jokowi beri Anies tenggat waktu selesaikan sodetan Ciliwung

"Saya minta sodetan Ciliwung menuju ke BKT itu tahun ini bisa dirampungkan."
swipe

Presiden Joko Widodo memerintahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk melanjutkan pembangunan sodetan Kali Ciliwung. Presiden menginginkan perbaikan sungai-sungai di Jakarta diteruskan, baik melalui program normalisasi maupun naturalisasi, hingga selesai tahun ini.

"Saya minta sodetan Ciliwung menuju ke BKT itu tahun ini bisa dirampungkan. Saya kira bisa secepatnya dengan Gubernur untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahannya," kata Presiden Jokowi saat menerima sejumlah kepala daerah terdampak banjir di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini tak mempersoalkan istilah perbaikan sungai yang dilakukan Pemprov DKI. Hal terpenting adalah upaya perbaikannya dapat dilanjutkan.

Di era kepemimpinan Anies program perbaikan sungai Jakarta dinamai dengan naturalisasi sungai. Sementara di era-era sebelumnya, termasuk pada kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, program ini dikenal dengan normalisasi sungai.

Menurut Presiden, pembenahan tidak hanya harus dilakukan di Sungai Ciliwung. Belasan sungai lain, seperti Sungai Cipinang, Sungai Buaran, dan Sungai Mookervart, juga perlu pembenahan.

"Saya kira perlu dilakukan penormalan kembali sehingga aliran air di Jakarta bisa normal kembali," kata Jokowi.

Dia juga mengingatkan Jakarta ditopang oleh sejumlah wilayah yang berada di Jawa Barat dan Banten. Karena itu menurutnya, penanganan banjir di Ibu Kota tak bisa berdiri sendiri.

"Saya harap semuanya bisa bekerja sama dengan baik menyelesaikan masalah banjir. Tanpa kerja sama itu, saya kira penyelesaiannya tidak komprehensif dan tidak bisa selesaikan masalah secepat-cepatnya," kata Presiden.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sebelumnya mengatakan, sodetan Ciliwung dapat mengurangi debit aliran air secara signifikan, sehingga dapat membantu mengurangi banjir.

Debit air banjir di Sungai Ciliwung mencapai 570 meter kubik per detik. Dengan sodetan, debit air banjir diyakini dapat berkurang menjadi 510 meter kubik.

Dari rencana 1,2 kilometer sodetan bawah tanah antara kawasan Bidara Cina, Otista, hingga ke Kali Cipinang, menuju KBT, baru terbangun 600 meter.

Sementara sisa pembangunan, termasuk pembangunan jalur masuk air atau water inlet, terkendala karena faktor pembebasan lahan. Jika pembebasan lahan sudah dilakukan, Basuki menilai pembangunan lanjutan sodetan memakan waktu 6 bulan. 

Selain ihwal sodetan, dalam kesempatan ini Jokowi juga mengungkapkan upaya pencegahan banjir dengan reboisasi kawasan hulu sungai atau hutan. Tak hanya untuk wilayah Jakarta, upaya ini diharapkan dilakukan di daerah-daerah lain.

Tanaman akar wangi atau vetiver dipilih Jokowi untuk menjadi salah satu tanaman penutup lahan perbukitan di kawasan hulu sungai. Jokowi meyakini tanaman ini efektif untuk mencegah banjir dan tanah longsor.

"Tidak hanya pohon-pohon keras, tapi kami lihat pentingnya tanaman pencegah longsor dan bisa menghambat banjir bandang. Saya kira tanaman vetiver, akar wangi, nanti akan saya cari sebanyak-banyaknya bibit dan benih," kata Jokowi.

Ia memerintahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai pelaksana pengadaan bibit vetiver. Diharapkan program penghijauan dengan vetiver ini dapat terlaksana pada Januari-Februari 2020, terutama di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

"Termasuk juga nanti saya minta ke KLHK agar sebanyak-banyaknya disiapkan di kabupaten-kabupaten yang ada untuk tanaman kerasnya," kata Jokowi.

Selain itu, Presiden juga memerintahkan percepatan pembangunan infrastruktur pencegah banjir di kawasan hulu.

"Saya minta dipercepat di Kementerian PUPR, (pembangunan) Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi. Meski saya tahu progresnya sudah 47%, dan pembebasan tanah sudah 95%, ini sisanya segera diselesaikan," ucap Presiden.

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan