Presiden Joko Widodo membuka pelibatan laboratorium di luar Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Balitbangkes Kementerian Kesehatan, untuk menguji spesimen coronavirus. Namun baru ada dua lembaga yang disebut Jokowi akan menguji spesimen yang selama ini dilakukan Balitbangkes.
"Mengenai pengecekan, saya sudah perintahkan ke Kemenkes agar lab di luar Balitbangkes bisa dilakukan," kata Jokowi dalam konperensi pers di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (13/3).
Laboratorium yang disebut Jokowi akan turut terlibat dalam menguji spesimen COVID-19 adalah laboratorium Universitas Airlangga, Surabaya, dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
"Mungkin Airlangga di Surabaya dan Eijkman," katanya.
Sebelumnya, Eijkman telah meminta pemerintah agar mereka dilibatkan dalam penanganan coronavirus. Peneliti senior Lembaga Eijkman Herawati Sudoyo mengatakan, pihaknya memiliki peralatan modern untuk melakukan uji spesimen coronavirus.
Terdapat laboratorium level 2 dan level 3 yang dimiliki Lembaga Eijkman. Peralatan modern yang dimiliki lembaga ini, membuat uji spesimen hanya membutuhkan waktu empat jam saja.
Di tempat berbeda, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta Presiden agar turut melibatkan Jakarta dalam uji spesimen tersebut. Menurutnya, Jakarta memiliki Laboratorium Kesehatan Daerah atau Labkesda dengan status Bio Safety Level (BSL) atau Level Keselamatan Biologi 2 plus yang dapat melakukan tes corona.
Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini, bertambahnya lab penguji spesimen akan mempercepat upaya penanganan coronavirus. Dengan demikian, upaya penanganan dan pencegahan dapat lebih efektif dilakukan.
"Saya sudah bersurat ke pusat, kami tunggu. Di Jakarta ada Labkesda dan Eijkmen. Saya harap bisa dipakai. Terbanyak konfirmasi positif ada si Jakarta," kata Anies dalam konferensi pers di Gedung Balai Kota, Jakarta, Jumat (13/3).