Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri perayaan Natal Nasional 2019 di Gedung Sentul International Convention Center (SICC), Jawa Barat. Jokowi tiba pukul 18.49 WIB, Jumat (27/12), mengenakan baju kain tenun etnik Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jokowi hadir didampingi oleh istrinya, Iriana Joko Widodo yang mengenakan baju putih berbalut syal kain tenun etnik NTT. Hadir pula Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri hingga menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Beberapa menteri Indonesia Kabinet Maju yang turut hadir yakni Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, serta Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Dalam perayaan Natal Nasional 2019 yang mengusung tema "Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang", Presiden Jokowi berpesan agar saling menghormati dan menghargai perbedaan di negara yang beraneka ragam suku, budaya, dan agama.
"Saya tegaskan di Negeri Pancasila, negara menjamin, sekali lagi, negara menjamin kebebasan beragama dan beribadah menurut agamanya masing-masing," kata Jokowi dalam memberikan sambutan di acara perayaaan Natal Nasional 2019 di SICC, Jawa Barat, Jumat (27/12).
Menurut Jokowi, Natal adalah momentum yang sangat indah merayakan persahabatan. Selain itu, perayaan ini juga sangat berharga untuk merawat persaudaraan serta kerukunan antara anak-anak bangsa.
"Perayaan Natal ini saya merasakan suasana kerukunan, persahabatan, dan persaudaraan, serta cinta kasih sebagai saudara sebangsa dan setanah air," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berpesan agar masyarakat Indonesia tetap menjaga tali silaturahmi persaudaraan yang telah terjalin dengan sangat baik. Sehingga, provokasi-provokasi yang hadir di antara mereka tidak merusak persaudaraan yang ada.
"Nilai-nilai persaudaraan inilah yang mengikat ke-Indonesiaan kita di masa lalu yang saat ini maupun di saat masa yang akan datang," ucapnya.
Jokowi juga menyebut nama-nama tokoh nasional, di antaranya persahabatan Presiden Ke-4 RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dengan Romo Mangun (YB Mangunwijaya).
Lalu hubungan baik tokoh Partai Masyumi Mohammad Natsir (Moh Natsir) dengan tokoh Katolik, IJ Kasimo.
"Ketika Hari Raya Natal Bapak Natsir selalu berkunjung ke rumah Bapak IJ Kasimo, juga sebaliknya saat Idul Fitri Bapak Kasimo juga datang berkunjung ke rumah Bapak Natsir. Inilah teladan indahnya persahabatan di antara dua tokoh bangsa," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan, peringatan kelahiran Yesus Kristus ini telah memberikan kegembiraan karena telah membawa keselamatan dan damai bagi warga Indonesia.
"Kita gembira karena peristiwa kelahiran Yesus Kristus membuat hidup kita semakin bermakna. Kelahiran-Nya yang kita peringati juga memberikan harapan dunia ketika memasuki tahun baru 2020," kata Suharyo.
Meski demikian, Suharyo mengingatkan kepada seluruh umat Kristiani untuk tetap merawat dan mengembangkan cinta kasih dan persaudaraan sesama warga masyarakat dan negara tercinta.
Sementara itu, Ketua Umum Panitia Natal Nasional yang juga Menteri Sosial Juliari Batubara mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dan pengisi acara yang menyukseskan acara perayaan Natal Nasional 2019 ini.
Menurutnya, pemilihan tema Natal tahun ini pun merupakan kesepakatan bersama antara Perseketuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), yang mengandung makna bahwa setiap umat Kristiani adalah sahabat dan saudara bagi seluruh anak bangsa, seluruh umat beragama yang saling mengasihi satu sama Iainnya.
Perayaan Natal Nasional tahun 2019 ini, lanjut dia, dikemas dalam rangkaian tiga kegiatan bakti sosial di Maluku, NTT, dan Sumatera Utara. Kegiatan Bakti Sosial berupa pemberian bantuan sembako sekaligus merasakan bahwa semangat dan suasana perayaan Natal tahun ini hadir di tengah-tengah mereka.