close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Prosesi pelantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (17/11/2021). Tangkapan layar akun Youtube Sekretariat Presiden RI
icon caption
Prosesi pelantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (17/11/2021). Tangkapan layar akun Youtube Sekretariat Presiden RI
Nasional
Rabu, 17 November 2021 14:40

Jokowi lantik Jenderal Andika Perkasa jadi Panglima TNI

Pelantikan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI sesuai Keppres Nomor 106/TNI Tahun 2021.
swipe

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Rabu (17/11). Pelantikan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 106/TNI Tahun 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.

"Saudara Jenderal TNI Andika Perkasa, apakah saudara beragama Islam?” Apakah saudara bersedia saya ambil sumpah menurut agama Islam," ujar Jokowi sebelum membacakan sumpah jabatan.

"Bersedia," jawab Andika.

Ketika tokoh agama meletakkan Al-Qur'an di atas kepala Andika, Jokowi mendiktekan sumpah jabatan.

“Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” tutur Jokowi.

“Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dan penuh dengan rasa tanggung jawab bahwa saya akan menjunjung tinggi sumpah prajurit," sambungnya.

Andika menggantikan posisi Marsekal Hadi Tjahjanto, yang memasuki masa pensiun per November 2021. Merujuk Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, Andika hanya memiliki masa jabatan sekitar 13 bulan karena akan memasuki masa pensiun saat berusia 58 tahun atau pada November 2022 nanti.

Pengamat militer Universitas Padjadjaran, Muradi, sebelumnya menilai, Jokowi memilih Andika Perkasa dengan pertimbangan realistis tentang pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Alasannya, waktu pensiun KSAU, Marsekal Fadjar Prasetyo, dan KSAL, Laksamana Yudo Margono, berada di antara proses pemilu 2024. Adapun Andika diperkirakan pensiun sebelumnya.

“[memilih Fadjar Prasetyo dan Yudo Margono] agak mengkhawatirkan secara keamanan karena harusnya [jelang pemilu panglima TNI] sudah fokus [pengamanan]. Tidak perlu ada [acara pergantian] panglima baru,” ucapnya kepada Alinea.id, beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, menurut Muradi, hubungan Andika dengan Hadi Tjahjanto kurang harmonis. Dicontohkannya jarangnya Andika mengikuti acara resmi yang dihadiri Hadi.

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan