Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan kepada para pemimpin negara untuk berani melakukan revolusi besar agar perang dapat dihentikan dan dihindari guna menciptakan perdamaian dunia. Dia menilai perang pada akhirnya hanya akan mengorbankan rakyat.
Hal tersebut ditegaskan Jokowi saat menyampaikan pandangannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 sesi kesembilan dengan topik menuju dunia yang damai, stabil, dan sejahtera, yang digelar di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, Minggu (21/5).
“Sebagai pemimpin kita harus punya keberanian dan kemauan melakukan revolusi besar untuk bawa perubahan dan perbaikan agar perang dapat dihentikan,” ujar Jokowi.
Lebih lanjut, dia menyebut semua pihak menginginkan dunia yang damai, stabil, dan sejahtera. Namun, keadaan yang ada pada saat ini tidak selaras dengan hal tersebut.
“Distrust makin tebal, rivalitas makin meruncing, perang dan konflik masih terjadi di mana-mana,” imbuhnya.
Selain itu, di tengah berbagai macam krisis dunia yang makin mengkhawatirkan, Jokowi memandang upaya bersama yang dilakukan untuk menyelesaikan perang belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Dalam pernyataan penutup, Presiden menegaskan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran adalah tanggung jawab dan tujuan bersama. Oleh karena itu, Jokowi mengajak para pemimpin dunia untuk melakukan perubahan.
“Mari bersama lakukan perubahan,” tandasnya.