Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, di usia yang ke-109, Muhammadiyah telah mewarnai perjalanan bangsa, bersinergi, membangun kekuatan, berjuang merawat dan memajukan Indonesia. Sejarah, kata Jokowi, telah mencatat bahwa Muhamadiyah tiada henti menebarkan nilai-nilai utama untuk memperkokoh umat Islam yang berkemajuan untuk meraih martabat insan kamil.
“Nilai utama Islam berkemajuan dan islam wasathiyah telah metjadi pondasi moderasi beragama untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara muslim terbesar yang aman dan demokratis,” ucap Presiden dalam sambutannya pada kegiatan “Resepsi Milad Ke-109 Muhammadiyah,” secara virtual, Kamis (18/11).
Pemerintah, lanjut Presiden, menghargai dan mengapresiasi kontribusi dan konsistensi Muhammadiyah dalam menangani pandemi. Sejak awal pandemi, lanjutnya, Muhammadiyah bergerak cepat menggerakkan seluruh potensi amal usahanya secara terorganisir, dan melakukan kerja kemanusiaan dengan khusus dan ikhlas.
“Muhammadiyah menunjukkan contoh kesalehan sosial, mengoptimalkan pemanfaatan lebih dari 117 rumah sakit dan 63 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk membantu masyarakat yang terpapar virus Covid-19,” ucap Presiden Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, berkat kerjasama dan kerja keras dari semua komponen bangsa, laju penyebaran Covid-19 berhasil ditekan, dan perlahan-lahan masyarakat Indonesia bisa beraktivitas kembali dengan normal.
Usaha-usaha produktif, katanya, mulai bergerak walaupun tetap harus waspada agar kasus positif tidak naik atau bangkit kembali. “Kita patut bersyukur karena penanganan Covid-19 diapresiasi oleh masyarakat internasional, selain yang patut kita syukuri juga adalah Indonesia juga dipercaya sebagai Ketua Presidensi G20,” tambahnya.
Lebih lanjut Presiden mengatakan, Indonesia menjadi negara berkembang pertama yang mendapatkan kepercayaan dan kehormatan besar tersebut. Pengakuan yang membuktikan bahwa Indonesia mampu dan bisa.
“Kepercayaan memegang Presidensi G20 ini akan kita optimalkan dan gunakan untuk berkontribusi bagi kemakmuran dunia yang merata, adil dan inklusif bagi dunia yang lebih tangguh menghadapi krisis dan perubahan iklim,” kata Presiden.
Mantan Wali Kota Solo ini menambahkan, Indonesia juga harus terus menerus berkontribusi untuk dunia yang damai yang lebih toleran.
Sebagai negara muslim terbesar di dunia dengan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, sambungnya, Indonesia bisa menjadi rujukan bagi dunia, yakni Islam yang berkemajuan dan Islam Wasathiyah yang diperjuangkan Muhammadiyah.
“Bukan hanya penting bagi Indonesia tetapi juga relevan bagi dunia,” pungkas Presiden Joko Widodo.