close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Calon presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo memberikan keterangan pers seusai menghadiri Rapat Konsolidasi Nasional Jenggala Center di Jakarta, Minggu (3/2)./AntaraFoto
icon caption
Calon presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo memberikan keterangan pers seusai menghadiri Rapat Konsolidasi Nasional Jenggala Center di Jakarta, Minggu (3/2)./AntaraFoto
Nasional
Minggu, 03 Februari 2019 17:27

Jokowi mulai bersikap ofensif

Serangan  yang dilontarkan kepada lawan politik, sebagai counter atas hoaks atau tudingan yang selama ini dituduhkan kepada Jokowi
swipe

Calon Presiden 01Joko Widodo akhir-akhir ini kerap menyerang paslon Prabowo Subianto.

Serangan  yang dilontarkan kepada lawan politik, sebagai counter atas hoaks atau tudingan yang selama ini dituduhkan kepada mantan Wali Kota Solo itu.

"Saya menyampaikan apa adanya. Ya kan, masa saya diam terus. Saya suruh diam terus? Saya suruh sabar terus? Yaa, ndak dong," jelas Jokowi di Jakarta, Minggu.

Sesekali, menurutnya perlu juga bersikap ofensif kepada lawan politiknya. Apalagi, selama ini banyak sekali hal yang ditudingkan kepadanya.

"Saya sekali-sekali dong bersikap menyerang," kata Jokowi.

Sebelumnya, dihadapan para pendukungnya di Surabaya Jokowi menegaskan Indonesia tidak akan punah, seperti yang  pernah dikatakan oleh Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

Pasalnya, Indonesia akan terus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang semakin berkualitas dan mampu bersaing.

Di sana juga, Jokowi menyerang terkait pernyataan-pernyataan Prabowo-Sandi lainnya. Misalnya, selang darah yang digunakan berkali-kali, tempe setipis ATM dan lainnya.

"‎Jangan sampai ada omongan selang darah dipakai 40 kali, tempe setipis ATM, muka lebam-lebam dipukuli dan dianiaya, padahal operasi plastik," kata dia.

Sementara itu, Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati melihat wajar apa yang dilakukan Jokowi. Terlebih, 17 April kian dekat.

"Saya pikir itu bagian dari respons Jokowi yang selama ini defensif menanggapi serangan lawan politiknya. Beliau ini ingin menunjukkan punya nyali untuk melawan lawan-lawan politiknya.

Sehingga yang terjadi, kedua kubu saling berbalas pantun. Wasisto yakin, Jokowi mengetahui batasan-batasan serangan yang dilakukannya.

"Apalagi Jokowi ini masih berada di atas angin. Hal ini yang membuat beliau kudu berhati-hati dalam membuat pernyataan dan serangan politik karna rentan diplintir kubu lawan," tuturnya.

Wasisto pun melihat 'peluru' yang dikembalikan kepada Prabowo, karena tudingan yang selama ini dilontarkan kepada Jokowi sudah diambang batas.

img
Robi Ardianto
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan