Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya memiliki kepekaan tinggi terhadap krisis yang terjadi di Tanah Air. Mulai dari musim kemarau, ancaman kebakaran hutan dan lahan, hingga penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak di Tanah Air.
Dia meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk melakukan lock down dan menerapkan sistem zonasi lock down agar pergerakan ternak dapat dicegah dengan baik.
"Saya juga minta Kapolri (Jenderal Listyo Sigit) betul-betul menjaga ini di lapangan mengenai pergerakan ternak dari daerah-daerah yang sudah dinyatakan ada penyakit mulut dan kuku," ujar Jokowi saat memberikan sejumlah arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Senin (9/5).
Untuk itu, Jokowi memerintah segera membentuk satuan tugas (satgas). "Bentuk satgas sehingga jelas siapa nanti yang bertanggung jawab," kata Kepala Negara.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tidak panik dengan adanya penyakit mulut dan kuku di Jawa Timur. Dia menyebut penyakit mulut dan kuku tidak ada yang menular dari hewan ke manusia.
Menurutnya, Kemenkes telah berdiskusi mengenai hal itu dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (WOAH).
"Bahwa penyakit mulut dan kuku ini domainnya ada di hewan, jadi hampir tidak ada yang loncat ke manusia," ujar Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/5).
Menurut Budi penyakit mulut dan kuku berbeda dengan virus SARS Cov-2, flu babi, dan flu burung yang semuanya dapat menular ke manusia. Kata dia, penyakit mulut dan kuku sering menyerang hewan berkuku dua.
"Memang ini merupakan penyakit yang sangat menular di kesehatan hewan, tetapi sekali lagi untuk kesehatan manusia sangat jarang meloncatnya," jelas Budi.
Selain itu, penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan, berbeda kaki, mulut, dan tangan yang menyerang manusia.
"Di manusia ada penyakit kaki mulut dan tangan, hand, foot, mouth disease (HFMD), tetapi ini berbeda dengan penyakit kuku dan mulut yang ada di hewan. Penyakit ini (HFMD) menyerang anak-anak dan sangat ringan sebenarnya," beber Menkes Budi.