Jenazah Presiden ke-3 BJ Habibie dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan.
Berdasarkan pantauan Alinea.id, jenazah tiba pada Kamis (12/9) pukul 13.40 WIB dengan diiringi pasukan kehormatan berseragam merah, TNI, keluarga, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jenazah langsung dibawa ke area dekat tanah penggalian yang telah disiapkan. Diketahui, makam Habibie dikebumikan persis di samping makam istrinya, Ainun Habibie, di TMP Nasional Utama Kalibata Blok M 120.
Prosesi pemakaman Habibie dilaksanakan secara militer. Dimulai dengan pembacaan riwayat hidup, pembacaan apel persada dari inspektur upacara, sambutan dari perwakilan pihak keluarga, tabur bunga, serta terakhir prosesi tabur bunga.
Inspektur upacara pemakaman langsung dipimpin oleh Presiden Jokowi. Sementara didapuk sebagai komandan upacara, yakni Kolonel Inf Ketut Gede Wetan Pastia.
"Dengan penuh rasa duka cita yang mendalam, pada hari ini kita semua seluruh rakyat Indonesia berkabung atas wafatnya Presiden ke-3 Republik Indonesia bapak profesor Bacharuddin Jusuf Habibie," kata Jokowi dalam sambutannya di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9).
Menurut Jokowi, Habibie merupakan negarawan sejati. Ia adalah inspirator ulung, seorang ilmuwan yang meyakini bahwa tanpa cinta, kecerdasan akan sia-sia.
Ilmu pengetahuan, iman, dan takwa selalu terbungkus menjadi satu tercermin dalam hidup Habibie. Hal ini yang membuat Habibie patut menjadi suri teladan bagi seluruh anak bangsa.
"Kita hadir di sini, di Taman Makam Pahlawan Kalibata untuk memberikan penghormatan terakhir kepada beliau. Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan negara dan pemerintah atas jasa, dharma bakti, serta pengabdian almarhum kepada negara dan bangsa serta kepada ilmu pengetahuan semasa hidupnya," jelasnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga mangatakan sejak muda Habibie telah menjadi tokoh yang visioner. Di masa mudanya, Habibie tidak hanya berpikir tentang diri sendiri, tapi sudah memikirkan tentang bangsa Indonesia.
BJ Habibie, kata Jokowi tidak hanya berpikir tentang apa yang terjadi di Indonesia saat ini, tidak hanya berpikir tentang apa yang akan terjadi pada Indonesia untuk 1-2 tahun mendatang. Namun, Habibie berpikir dan bekerja dan membangun masa depan Indonesia 50 tahun ke depan, (bahkan) untuk 100 tahun ke depan, untuk Indonesia bisa lepas landas menjadi Indonesia Maju.
"Dari visi beliau lah, lahir industri-industri strategis di Indonesia. Dari dedikasi beliau yang berbasiskan riset dan teknologi, pesawat Gatot Kaca mengudara pertama kali pada saat peringatan 50 tahun kemerdekaan Indonesia," tegas Jokowi.
Habibie adalah sejarah yang tertanam dalam benak banyak rakyat Indonesia, menginspirasi kita untuk percaya diri, menginspirasi anak-anak muda untuk bangkit dan belajar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdiri sejajar dengan negara-negara besar di dunia.
Bagi Jokowi kenangan tentang Habibie tidak akan pernah terlupakan. Apalagi saat Habibie menjadi Presiden Republik Indonesia yang saat itu almarhum dengan cepat telah meletakkan serta menguatkan pondasi demokrasi Indonesia yang turut dinikmati oleh rakyat saat ini.
Bahkan di masa senjanya, lanjut Jokowi, Habibie tanpa kenal lelah terus mengingatkan rakyat Indonesia untuk menjadi manusia-manusia terbaik bagi negeri. Ia mengajarkan agar menjadi manusia-manusia yang selalu berhati Indonesia.
"Selamat jalan, Mr. Crack. Selamat jalan, sang Pionir," pungkasnya.
Mr. Crack adalah julukan bagi BJ Habibie sebagai penemu Crack Progression Theory di dunia dirgantara. Crack Progression Theory dianggap sangat penting dalam dunia pesawat terbang karena teori ini menjadi solusi dari masalah panjang yang dapat ditimbulkan oleh retaknya bagian sayap dan badan pesawat akibat mengalami guncangan selama take off dan landing. Faktor Habibie masih dijadikan pedoman dalam pembuatan pesawat terbang seluruh dunia hingga saat ini.