close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Jokowi saat berpidato dalam Sidang Umum ke-76 PBB secara dari dari Istana Negara Jakarta, Kamis (23/9/2021)/Tangkapan layar akun YouTube Sekretariat Presiden.
icon caption
Presiden Jokowi saat berpidato dalam Sidang Umum ke-76 PBB secara dari dari Istana Negara Jakarta, Kamis (23/9/2021)/Tangkapan layar akun YouTube Sekretariat Presiden.
Nasional
Senin, 11 Oktober 2021 11:06

Jokowi singgung maraknya penipuan pinjol di acara OJK

Gelombang digitalisasi di tengah pandemi Covid-19 harus bisa disikapi dengan cepat dan tepat.
swipe

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, gelombang digitalisasi yang dipercepat oleh pandemi Covid-19 beberapa tahun terakhir ini harus bisa disikapi dengan cepat dan tepat. Hal ini bisa dilihat dari munculnya berbagai bank berbasis digital, asuransi, dan berbagai macam e-payment belakangan ini.

“Penyelenggara fintech terus bermunculan termasuk fintech syariah, inovasi-inovasi finansial teknologi semakin berkembang, fenomena ekonomi semakin marak dari ekonomi berbasis peer to peer hingga bisnis to bisnis,” ujar Presiden dalam sambutannya secara virtual di acara ‘OJK Virtual Innovation Day 2021’, Senin (11/10/2021).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Negara juga melihat bahwa telah terjadi banyak penipuan dan tindak pidana keuangan yang menjerat para masyarakat kalangan bawah. Banyak di antara mereka yang tertipu dan terjerat bunga tinggi oleh pinjaman online (pinjol) yang ditekan dengan berbagai cara untuk mengembalikan pinjamannya.

“Oleh karena itu perkembangan yang cepat ini harus dijaga, harus dikawal, dan sekaligus difasilitasi untuk tumbuh secara sehat untuk perekonomian masyarakat kita,” ucap Presiden.

Menurutnya, jika semua pihak bisa mengatasi hal tersebut dengan cepat dan tepat, maka negara Indonesia mempunyai potensi dan peluang yang besar untuk menjadi raksasa digital setelah China dan India serta bisa menjadi ekonomi terbesar dunia ke-7 di 2030.

Untuk itu, sambung mantan Wali Kota Solo ini, momentum ini harus disambung dengan upaya membangun ekosistem keuangan digital yang kuat dan berkelanjutan.

“Ekosistem keuangan digital yang bertanggung jawab memiliki mitigasi risiko atas kemungkinan timbulnya permasalahan hukum dan permasalahan-permasalahan sosial untuk mencegah kerugian dan meningkatkan perlindungan kepada masyarakat,” tutur Presiden.

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menekankan agar pembiayaan fintech juga harus didorong untuk kegiatan produktif, seperti memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang tidak terjangkau layanan perbankan, membantu pelaku UMKM agar lebih banyak melakukan transaksi digital yang minim aktivitas fisik serta membantu UMKM untuk naik kelas dan masuk ke go-digital.

“Saya titip kepada OJK dan para pelaku usaha dalam ekosistem ini untuk memastikan inklusi keuangan yang kita kejar yang harus diikuti dengan percepatan literasi keuangan dan literasi digital agar kemajuan inovasi keuangan digital memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” pesan Presiden.

img
Tiara Kandida Enggarsari
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan