Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanam mangrove bersama para duta besar, rombongan Bank Dunia, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, dan masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara).
“Saya bersama-sama dengan rombongan Yang Mulai para Duta Besar dan juga dari Bank Dunia, bersama-sama dengan Gubernur Kalimantan Utara dan juga seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten tanah Tidung ini, bersama-sama menanam mangrove,” ujar Jokowi dalam keterangan pers usai penanaman mangrove di Tana Tidung, via Kanal YouTube Sekretariat Presiden, pada Selasa (19/10).
Tujuan penanaman pohon ini untuk merehabilitasi hutan-hutan mangrove yang dirasa perlu untuk diperbaiki. “Dalam rangka kita merehabilitasi, memperbaiki hutan-hutan mangrove yang memang perlu kita perbaiki, kita tanam kembali sehingga yang pertama ini akan menjaga dari gelombang air laut yang ada,” ucapnya.
Tujuan lainnya, kata orang nomor satu di Indonesia ini, untuk menjaga habitat dan juga spesies-spesies yang hidup disekitar hutan mangrove tersebut.
“Kemudian juga menjaga habitat dari spesies-spesies yang ada di hutan mangrove dan sekitar hutan mangrove ini, baik itu yang berkaitan dengan burung, ikan, kepiting, monyet. Saya kira di sini banyak sekali,” ungkapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebutkan, luas dari hutan mangrove yang berlokasi di Kalimantan Utara itu sekitar 180.000 hektare. Dalam 3 tahun kedepan, Jokowi menyebut hutan mangrove itu akan direhabilitasi seluas 600.000 hektare.
“Target kita dalam 3 tahun kedepan akan kita perbaiki, kita rehabilitasi sebanyak 600 ribu hektare dari total luas hutan mangrove kita yang merupakan hutan mangrove terbesar di dunia 3,6 juta hektare,” pungkasnya.
Para duta besar yang turut mendampingi Jokowi adalah, Dubes Ceko untuk Indonesia Jaroslav Dolecek, Dubes Cile Gustavo Nelson Ayares Ossandon, Dubes Finlandia Jari Sinkari, dan Country Director Bank Dunia Satu Kahkonen.