Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan langsung proses panen raya padi di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan pada hari ini, Kamis (30/2). Dalam kunjungan tersebut, Presiden berharap hasil panen di Sulsel bisa surplus, sehingga stok yang ada bisa didistribusikan ke provinsi lain.
"Saya lihat juga bagus, hasil panen satu hektarnya bisa di angka 5,5 ton. Tapi ini (jenis) Inpari 32, saya kira hasilnya bagus," ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya, Kamis (30/3).
Hasil panen 5,5 ton menurutnya sudah cukup baik meski mengalami penurunan, karena kata Jokowi, banyak lahan sawah yang mengalami banjir hingga dua kali. Namun dia optimistis panen raya di Sulsel bisa mendatangkan surplus.
"Mengendalikan cuaca kan bukan perkara yang mudah. Tapi yang paling penting, panen raya di Sulawesi Selatan ini betul-betul nanti bisa mendatangkan surplus yang banyak, sehingga bisa dibawa ke provinsi yang lain," kata Jokowi.
Jokowi pun menargetkan agar hasil panen di Sulsel bisa tembus 2 juta ton. Sehingga hasil panen bisa mengisi suplai yang dibutuhkan dan inflasi terkendali.
"Ya kalau bisa di atas 2 juta, baik. Ya kan ini kan, ini kan belum panen, nanti kalau sudah panen semua baru ketahuan," ucapnya.
"Kalau suplainya banyak, suplai melimpah, ya itu sudah otomatis teorinya pasti harga turun. Kalau suplainya kurang, berarti otomatis harga naik," tutur Jokowi menambahkan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga menyampaikan, pihaknya akan meningkatkan produktivitas terutama dalam memitigasi cuaca agar tidak terjadi banjir. Termasuk dalam melakukan pendampingan, akses pembiayaan, dan intervensi teknologi mekanisasi.
"Saya katakan di sini harus kita support dari semua pihak. Saya berharap perbankan juga masuk secara masif untuk mempermudah layanan kredit usaha rakyat (KUR)," tutur Syahrul dalam keterangannya.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian (Kementan) Sulawesi Selatan akan panen padi di Maret 2023 mencapai 139.622 hektare (ha) dengan prakiraan produksi yakni 692.911 ton gabah kering geling (GKG) atau setara 399.085 ton beras. Sedangkan untuk perkiraan panen padi di bulan April 2023 mendatang mencapai 174.609 ha dengan prakiraan produksi mencapai 869.113 ton GKG atau setara 500.839 ton beras. Lalu untuk Mei 2023 perkiraannya mencapai 85.576 ha, dengan produksi mencapai 422.188 ton GKG atau setara 243.481 ton beras.
Secara umum, gambaran padi Provinsi Sulsel memiliki luas Baku Sawah seluas 654.818 ha dengan luas panen mencapai 1.038.084 ha, dan produksi padi mencapai 5.360.169 ton GKG atau setara 3.075.860 ton beras.
Syahrul menambahkan, secara nasional ketersediaan beras saat ini dalam kondisi aman. Panen raya petani di sejumlah daerah telah menguatkan pasokan dan cadangan beras Indonesia dalam menghadapi Ramadan dan Idulfitri. Karena itu, dia berharap kolaborasi dan sinergitas dengan Bulog dapat diperkuat untuk melakukan penyerapan.
"Tentu saja pertanian itu tidak bisa sendiri, siapapun akan membutuhkan kerja sama lintas kementerian dengan menteri BUMN semua pihak Bulog dan lain-lain," ucap Syahrul.