close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, Jakarta, Selasa (21/5)./ Antara Foto
icon caption
Massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, Jakarta, Selasa (21/5)./ Antara Foto
Nasional
Selasa, 21 Mei 2019 21:09

Jumlah massa aksi tak signifikan, BPN: Lihat saja besok

"Memang kan sebenarnya puncaknya besok ya. Ya kita lihat saja besok."
swipe

Juru Kampanye Nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Kawendra Lukistian, mengakui jumlah massa aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat yang tak sebanyak yang diperkirakan. Namun, dia memperkirakan jumlah massa yang berdemonstrasi pada Rabu (22/5) besok, dapat lebih banyak ketimbang hari ini. 

"Memang kan sebenarnya puncaknya besok ya. Ya kita lihat saja besok," kata Kawendra kepada jurnalis Alinea.id di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Selasa (21/5). 

Ia tak dapat memastikan jumlah massa yang akan terlibat dalam aksi besok. Namun menurutnya, massa yang berasal dari daerah-daerah di sekitar Jakarta, akan bergabung dengan massa yang hari ini melakukan demonstrasi. 

"Kalau berdasarkan laporan yang kami terima itu Jabodetabek paling banyak. Tetapi beberapa daerah Jawa juga ada. Dari beberapa daerah pun banyak yang meluncur kesini sih katanya," ucap Kawendra.

Menurutnya, sejumlah peserta aksi dari beberapa daerah telah mengonfirmasi kehadiran mereka. Kawendra memastikan, penambahan jumlah peserta tak akan mempengaruhi suasana di lapangan. Aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat akan tetap berlangsung damai tanpa ada keributan.

Kawendra juga menyayangkan tindakan aparat keamanan yang mencegah kedatangan para peserta aksi dari sejumlah daerah untuk datang ke Jakarta. Menurutnya, hal ini menjadi penyebab lain jumlah peserta aksi hari ini kurang signifikan. 

"Kita mendapat laporan dari teman-teman di daerah, aparat kepolisian melakukan sweeping. Bahkan ada sebagian teman-teman yang dipulangkan lagi ke daerahnya masing-masing saat di tengah perjalanan," katanya.

Hingga pukul 21.00 WIB, massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat masih belum meninggalkan lokasi aksi di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Namun, polisi telah melakukan upaya pembubaran massa.

Jumlah aparat keamanan yang berjaga pun bertambah banyak untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan. Para petugas tampak mengeluarkan perlengkapan huru-hara. Mobil pengurai massa (Raisa), satu unit mobil baracuda, satu unit water canon, dikeluarkan untuk menghalau massa yang tetap memaksa melanjutkan aksi. (Ant)

img
Achmad Al Fiqri
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan