Seorang jurnalis televisi (TV) bernama Lucky Gusman menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang yang berunjuk rasa menolak hasil Pemilu 2019. Pengeroyokan terjadi di kawasan Slipi, Jakarta Barat.
Lucky Gusman mengatakan, pengeroyokan yang menimpa dirinya terjadi saat ia melakukan tugas peliputan terkait kericuhan. Saat itu ia bersama lima jurnalis lainnya tengah meliput unjuk rasa.
Rencananya, kata Lucky, ia bersama rekan-rekannya mau pindah lokasi meliput ke wilayah lain. Namun saat hendak melintasi jembatan layang atau fly over kawasan Slipi, Lucky dan rekan-rekannya tiba-tiba diadang massa yang terkonsentrasi di lokasi tersebut.
“Kami mau ambil mobil, mau pindah lokasi liputan tiba-tiba diadang,” kata jurnalis Persatuan Wartawan Online TV itu saat diwawancarai di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu, (22/5).
Lucky menjelaskan, massa aksi yang mengadang cukup beringas. Ia tak segan-segan melakukan kekerasan. Saat tengah berjalan ke arah massa demonstran, tiba-tiba ia ditarik oleh salah seorang peserta aksi. Lalu dipukuli.
“Saya sudah bilang saya dari media. Tapi mereka tidak peduli. Pinggul saya ditendang dari belakang. Hampir mati saya,” ucap Lucky.
Beruntung, Lucky berhasil menyelamatkan diri dari aksi kekerasan massa. Ia diselamatkan oleh jurnalis lainnya dan warga yang menyadari bahwa dia jurnalis. “Untung ada yang lebih tua dari mereka mengingetkan untuk jangan memukul jurnalis,” ujarnya.
Lebih lanjut, Lucky mengatakan, dirinya dan jurnalis lain terpaksa kabur dari kerumunan massa untuk menyelamatkan diri.