close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro. Foto BNPB
icon caption
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro. Foto BNPB
Nasional
Selasa, 15 September 2020 07:19

Juru Bicara Satgas Covid-19: Kasus aktif Covid cenderung menurun

Untuk memerangi pandemi masyarakat agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, tanpa terkecuali.
swipe

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro, mengklaim rata-rata kasus aktif di berbagai daerah di Indonesia cenderung mengalami penurunan. Hal itu disampaikannya pada Senin (14/9), di kantor Presiden, Istana Negara.

Per Senin (14/9), Reisa menyebut jumlah kasus aktif sebanyak 54.277 kasus, menurun dibandingkan hari sebelumnya yang sebanyak 54.649 kasus. “Jika melihat kasus aktifnya, terjadi penurunan di beberapa tempat,” ujarnya, dalam konferensi pers di kantor Presiden, Jakarta, Senin (14/9)..

Lebih lanjut, dia merincikan sebaran kasus aktif perprovinsi, tertinggi di DKI Jakarta dengan 11.436 kasus aktif. Jumlah segitu pun telah mengalami penurunan dari hari sebelumnya, sebanyak 12 kasus. Sementara, jumlah kasus tertinggi kedua berada di Provinsi Jawa Barat dengan 6.443 kasus. Jumlah ini mengalami kenaikan dari hari sebelumnya, yang sebanyak 6.404 kasus.

Jawa Tengah menjadi provinsi yang berada diurutan ketiga, dengan sebanyak 5.439 kasus. Jumlah ini telah mengalami penurunan dari hari sebelumnya, yang sebanyak 5.518 kasus.

Namun begitu, Reisa mengatakan jumlah kasus aktif Covid di beberapa daerah, mengalami fluktuatif. “Tetapi, dari data Senin (15/9) dapat dikatakan rata-rata jumlah kasus aktif di Indonesia banyak mengalami penurunan,” lanjut Reisa.

Reisa juga menerangkan tingkat kesembuhan pada hari ini mengalami kenaikan sebanyak 3.395 kasus dan kesembuhan total menjadi 158.405 kasus dengan recovery rate (tingkat kesembuhan) di angka 71%.

“Angka ini [kesembuhan] cukup tinggi, artinya 7 di antara 10 orang yang terkena Covid-19 sudah sembuh,” jelasnya.

Sedangkan penambahan kasus positif baru pada Senin (15/9) sebanyak 3.141 kasus dengan angka kumulatifnya sebesar 221.523 kasus.

Reisa menambahkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, bed occupancy ratio (BOR) atau ketersediaan tempat tidur dalam kondisi aman. Kondisi ini dapat mengantisipasi lonjakan jika terjadi lonjakan 20% sesuai ketentuan World Health Organization (WHO).

“Tetapi, tentu kita tidak harapkan itu akan terisi ya,” tuturnya.

Untuk memerangi pandemi masyarakat agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, tanpa terkecuali. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih tetap diberlakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Masyarakat jangan sekali-kali meremehkan atau tidak percaya dengan virus Covid-19. Karenanya untuk memutus rantai penyebaran harus dilakukan bersama-sama antara masyarakat dan pemerintah.

“Warna zona bukan dibuat tanpa data, semakin kita disiplin, pandemi ini pasti akan mereda. Jadi, kompak dan disiplin, dan orang Indonesia selalu bisa. Pemerintah melakukan 3T (testing, tracing, dan treatment), kita semua masyarakat melakukan 3M (memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan), Indonesia pasti bisa,” ujar Reisa.

img
Achmad Rizki Muazam
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan