KAI Commuter melakukan rekayasa pola operasi perjalanan kereta rel listrik (KRL) commuterline pada Minggu (27/11). Hal ini dilakukan menyusul adanya perbaikan prasarana dan proses evakuasi KA 5144C rute Kampung Bandan-Manggarai yang mengalami anjlok pada Sabtu (26/11) siang.
Akibatnya, perjalanan kereta commuterline di jalur Kampung Bandan-Manggarai sempat mengalami gangguan. Sebanyak 50 penumpang telah dievakuasi dan dipastikan tak ada korban dalam insiden tersebut.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengatakan, seluruh rangkaian KA 5144C yang anjlok telah dievakuasi.
Namun, proses penyisiran dan pengecekan sarana kelistrikan masih terus dilakukan agar operasional perjalanan KRL dapat segera kembali normal.
"Petugas gabungan dari KAI Commuter dan KAI Daop 1 Jakarta, telah berhasil mengevakuasi seluruh rangkaian KA 5144C pada Pukul 05.58 WIB. Sementara, pekerjaan pengecekan dan perbaikan Prasarana Persinyalan dan Listrik Aliran Atas (LAA) masih terus dilakukan," kata Anne dalam keterangan resmi, Minggu (27/11).
Anne menyampaikan, perjalanan KRL lintas Bekasi via Pasar Senen hanya sampai Stasiun Pasar Senen atau Kemayoran, untuk kembali menuju Stasiun Bekasi/Cikarang.
Untuk perjalanan KRL Lintas Bekasi via Manggarai, perjalanannya hanya sampai Stasiun Angke atau Duri untuk kembali menuju Stasiun Bekasi/Cikarang. Sementara, perjalanan KRL pada lintas lainnya berjalan normal.
"Total perjalanan commuterline pada hari Minggu sebanyak 1.051 perjalanan," ujarnya.
Ditambahkan Anne, pihaknya mengimbau para pengguna yang hendak menggunakan KRL pada Minggu, 27 November 2022, untuk menyesuaikan dan merencanakan kembali jadwal keberangkatan dikarenakan adanya pengaturan rekayasa pola operasi tersebut.
Ada pun calon penumpang dapat mendapatkan informasi lebih lanjut seputar perjalanan KRL melalui aplikasi KRL Access, akun media sosial @commuterline, serta call center 021-121.
"KAI Commuter memohon maaf atas rekayasa pola operasi perjalanan commuterline tersebut, guna memastikan kemanan perjalanan kereta dan memaksimalkan perbaikan Prasarana Perkeretaapian agar kembali normal," pungkasnya.