PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi membuka Open House Balai Yasa Kereta Api selama tiga hari di tiga lokasi. Pembukaan Open House di Balai Yasa Yogyakarta dilakukan pada Jumat (23/9), di Balai Yasa Surabaya Gubeng pada Minggu (25/9), dan di Balai Yasa Manggarai pada Senin (26/9).
Balai Yasa merupakan bengkel kereta api yang difungsikan untuk melakukan perawatan besar sarana perkeretaapian dalam periode dua tahunan dan empat tahunan dengan tingkat kesulitan kompleks. Adapun sarana perkeretaapian yang dimaksud yakni lokomotif, kereta penumpang, gerbong barang, dan fasilitas-fasilitas sarana lainnya.
Sementara, perawatan rutin seperti harian, enam bulanan dan satu tahunan dengan tingkat kerusakan sarana ringan dilakukan di Depo.
“KAI membuka Open House di 3 Balai Yasa yang masing-masing memiliki ciri khas yang dapat terlihat kalau kita menyaksikan sendiri. Open House ini diharapkan dapat memberikan value bagi pendidikan, pemerhati, dan masyarakat secara keseluruhan,” kata Direktur Pengelolaan Sarana KAI, Eko Purwanto dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (26/9).
Eko menjelaskan, Open House Balai Yasa merupakan inovasi KAI untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin melihat tempat perawatan seluruh sarana perkeretaapian. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari HUT ke-77 KAI yang jatuh pada 28 September.
Adapun pada penyelenggaraan Open House Balai Yasa, tersedia juga stan UMKM untuk turut menjajakan berbagai produknya. Sehingga, menurut Eko, kegiatan ini juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Selain itu, pihaknya mengimbau agar seluruh pengunjung Open House Balai Yasa mematuhi prosedur, di antaranya menggunakan perangkat keselamatan yang telah disediakan, dan tidak menginjakkan kaki di area terlarang.
"Hal ini penting untuk diperhatikan agar keselamatan pengunjung dalam kegiatan Open House Balai Yasa tetap terjaga," ujar Eko.
Eko menambahkan, pihaknya terus mengoptimalkan Balai Yasa agar dapat menunjang perjalanan kereta api yang selamat, nyaman, dan tepat waktu. Saat ini ketepatan waktu kereta api angkutan penumpang mencapai 99,6%. Menurut Eko, keandalan sarana menjadi salah satu faktor kunci dalam mencapai ketepatan waktu perjalanan kereta api.
Oleh karena itu, imbuhnya, pihaknya akan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder seperti Dinas Pariwisata dan Dinas Perekonomian ke depannya. Kolaborasi ini dilakukan untuk dapat memberikan value lebih dari Balai Yasa kepada masyarakat.
“Sehingga fungsi Balai Yasa tidak hanya sebatas merawat sarana kereta api, tetapi juga sebagai wahana pendidikan dan menghidupkan perekonomian,” tuturnya.