close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri) bersama Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan (kanan) dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi (kiri) meninjau Polsek Tambelangan yang hangus dibakar massa, di Sampang, Jawa
icon caption
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri) bersama Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan (kanan) dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi (kiri) meninjau Polsek Tambelangan yang hangus dibakar massa, di Sampang, Jawa
Nasional
Kamis, 23 Mei 2019 20:40

Kantongi identitas, polisi panggil enam pembakar Polsek Tambelangan

Pemeriksaan enam orang yang diduga membakar Polsek Tambelangan akan dilakukan di Polda Jawa Timur.
swipe

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan menyatakan pihaknya telah mengantongi identiasi pembakar Polsek Tambelangan, Sampang, Madura, yang terjadi pada Rabu (22/5) malam. Untuk tahap pertama, polisi akan memanggil enam orang di antaranya.

"Insya Allah akan kami panggil pemeriksaannya di sini. Karena untuk wilayah sana (Sampang) tidak memungkinkan. Kami dalam waktu dekat komunikasi dengan tokoh agama meminta menyerahkan pelaku tersebut," ujarnya di Polda Jatim, Kamis (23/5).

Menurutnya, polisi masih mendalami motif pembakaran tersebut. Namun dari informasi yang berkembang, aksi tersebut merupakan luapan emosi sejumlah warga Sampang karena beberapa temannya yang berangkat ke Jakarta mengikuti aksi 22 Mei di depan Gedung Bawaslu ditangkap polisi.

“Motif belum jelas. Cuma informasi yang berkembang mereka menanyakan tentang beberapa temannya yang berangkat ke Jakarta ada yang ditangkap,” ujarnya.

Dia mengatakan, emosi warga semakin tersulut ketika mendengar berita adanya tokoh ulama yang tidak bisa keluar dari Jalan MH Thamrin. Menurutnya, berita itu sempat beredar di Pamekasan namun berhasil diredam sehingga tak menimbulkan kerusuhan. 

"Di Pamekasan bisa diredam, tapi di Sampang tokoh agama tidak bisa menegoisasi, tahu-tahunya melakukan pelemparan," ucap Luki menuturkan.

Kapolres Sampang AKBP Budhi Wardiman mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Tim kami telah melakukan penyelidikan dan sudah memeriksa sejumlah pihak, baik dari anggota Polsek Tambelangan maupun masyarakat yang mengetahui secara langsung aksi pembakaran kantor Mapolsek Tambelangan itu," katanya di Sampang, Kamis (23/5).

Menurut kapolres, kejadian bermula saat sejumlah massa dari sebuah ormas mendatangi Polsek Tambelangan pada pukul 22.00 WIB.

Massa kemudian melempari polsek dengan batu dan bom molotov, yang mengakibatkan seluruh bangunan ludes dilalap api.

"Ada molotov yang dilempar mengenai kendaraan sehingga terbakar dan merembet ke seluruh bangunan. Massa yang sengaja membakar itu berasal dari ormas tertentu," katanya. 

Menurut kapolres, massa yang melakukan pelemparan itu bukan warga desa setempat, tetapi dari desa di kecamatan di luar Tambelangan. (Ant)

img
Adi Suprayitno
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan