Memasuki era new normal kasus baru positif Covid-19 terus bertambah. Penambahan pasien positif coronavirus pada Senin (20/9), sebanyak 1.693 orang, sehingga total kasus positi mencapai 88.214 orang.
Penamabahan kasus terjadi hampir disemua provinsi. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengingatkan, kasus terus mengalami peningkatan karena pembukaan aktivitas perkantoran, tetapi tak diiringi dengan kepatuhan pada protokol kesehatan.
"Sekali lagi, tempat bekerja, kantor, industri atau pabrik, kami mohon untuk betul-betul bisa menciptakan suasana kerja yang aman dari Covid-19. Bagaimana pun, protokol ini satu-satunya pegangan untuk kita patuhi aman dari penularan," kata Yuri, dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin (20/7).
Yuri menilai, banyak para pekerja yang kurang tertib dalam menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker. Bahkan, kata dia, Gugus Tugas memperhatikan kegiatan pertemuan atau rapat di perkantoran berpotensi menularkan Covid-19.
"Ingat, apabila kita terinfeksi di tempat kerja, akan menjadi sangat berisiko untuk keluarga yang ada di rumah. Untuk anak-anak kita, untuk orang tua kita, untuk saudara-saudara kita yang memiliki penyakit komobid (penyerta)," tutur Yuri.
Menurut Yuri, tempat kerja sangat berisiko menularkan Covid-19. Bahkan, berbahaya jika para pegawai berujung menularkan Covid-19 ke lingkungan keluarga masing-masing.
Lebih jauh, dia mengimbau, agar setiap ruang perkantoran memastikan sirkulasi udara yang baik. Jika, ingin melaksanakan rapat, maka sebaiknya pada pagi hari. Semua jendela harus dibuka dan AC (air conditioner) perlu dimatikan.
Yuri meminta, pegawai dalam keadaan sakit tidak memaksakan bekerja atau mengikuti kegiatan rapat. Selain itu, pengelola perkantoran juga harus memastikan kebersihan selama masa adaptasi kebiasaan baru.
Pengelola diimbau rutin membersihkan area rawan penularan Covid-19, seperti lift, tangga, hingga toilet. "Agar kita bisa memastikan bahwa ruang yang terbatas masih memberikan kesempatan kepada siapapun untuk menjaga jarak, kemudian batasi pembicara dan upayakan rapat tidak lebih dari setengah jam," ucapnya.