Kapal selam pesanan ketiga TNI AL siap diluncurkan

Kapal selam produksi dalam negeri yang dibuat sepenuhnya oleh tenaga kerja Indonesia di PT PAL Indonesia, telah siap diluncurkan. Kapal selam tersebut telah menjalani sejumlah tes dan uji coba untuk memastikan kelayakan dan kualitasnya.

"Kami hanya menunggu jadwal kepastian dari Istana (Presiden Joko Widodo) untuk seremonial peluncuran, namun proses opsiting terus berlanjut," kata Plt Kepala Departemen Humas PT PAL Indonesia (Persero), Utario Esna Putra di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (3/4).

Menurutnya, kapal selam yang dirakit sepenuhnya oleh anak bangsa, telah dapat menyatu dengan air. Kapal selam tersebut juga telah dinyatakan lulus uji hingga telah dipindahkan dari hanggar kapal selam ke galangan kapal selam PT Pal Indonesia yang berada di Semarang, Jawa Tengah.

Meski demikian, pihak PT Pal masih akan melakukan sejumlah tes terhadap kapal selam pesanan TNI AL ini. Diharapkan, setelah diserahterimakan pada penggunanya, kapal selam ini dapat beroperasi sesuai harapan.

"Setelah peluncuran masih dilakukan beberapa tes atau uji coba kembali, untuk menyempurnakan beberapa bagian dalam proses pengerjaan kapal selam," kata Utario.

Dia mengakui, peluncuran kapal selam ini sempat molor dari waktu yang dijadwalkan pada Maret 2019. Hal ini disebabkan adanya ketidaksesuaian jadwal, sehingga mundur pada pekan depan. 

Sebelum memproduksi secara mandiri kapal selam ini, PT PAL Indonesia melakukan joint production dengan galangan kapal selam asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co. Ltd. Dua perusahaan ini bekerjasama membangun dua kapal pesanan TNI Al yang sudah lebih dulu diserahterimakan. 

Tiga kapal selam pesanan TNI AL itu merupakan program pertama dari transfer teknologi antara PT PAL Indonesia dengan Korea Selatan.

Kapal selam pertama telah diresmikan oleh Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu pada 2 Agustus 2017. Kapal selam yang dinamai KRI Nagapasa-403, saat ini memperkuat Komando Armada II Ujung, Surabaya, beserta kapal selam yang diproduksi dua perusahaan tersebut, yaitu KRI Ardadedali 404. (Ant)